Mohon tunggu...
Rahimin S.kom
Rahimin S.kom Mohon Tunggu... -

Masih mencoba belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

2013 Tahun yang Penuh Duka di Jambi

27 Desember 2013   20:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:25 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEPANJANG catatan di 2013 ini, berbagai musibah yang menimpa masyarakat dengan banyak korban jiwa terjadi. Bisa disebut sebagai tahun penuh duka. Memang, musibah itu hanya Tuhan yang tahu. Kita sebagai umat manusia, hanya bisa pasrah dengan segala cobaan yang diberikan.

Masih ingatkah, musibah banjir yang melanda Kota Jambi, Muaro Jambi, Batanghari, pada kurun waktu Februari 2013. Tak terhitung berapa banyak rumah yang terendam. Bukan hanya korban harta, tapi musibah banjir ini juga menimbulkan korban jiwa.

Dari catatan Tribun, di Februari 2013 saja, sudah enam nyawa melayang akibat keganasan banjir. Semuanya meninggal di Desa Niaso, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi.

Nanang, dan Julian, Dua pelajar SMP nyawanya tak terselamatkan setelah tenggelam akibat terperosok ke dalam parit sedalam dua meter, di Desa Niaso, Kecamatan Muaro Sebo, Muaro Jambi, Sabtu (16/2) siang. Keduanya sebelum kejadian bersama 11 temannya bermain air genangan banjir di lokasi.

Tiga hari kemudian, Selasa (19/2) sekitar pukul 16.30, Vicky Saputra (18), di RT 15, Desa Kasang Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Muaro Jambi, menghembuskan nafas terakhir karena tenggelam saat mandi di rawa-rawa yang terkena luapan air Sungai Batanghari, di lokasi yang masih masuk wilayah Jambi Timur, berbatasan dengan Desa Niaso,  Kecamatan Kumpeh Ulu.

Tak lama kemudian, Minggu (24/2) sekitar pukul 17.10. Empat orang tenggelam saat mandi di lokasi banjir di Niaso, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Mereka mandi sekitar pukul 16.00 secara bersamaan. Mereka ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Semuanya warga Kota Jambi.

Kejadian korban tenggelam juga terjadi di  beberapa kabupaten di Provinsi Jambi. Di Kabupaten Tebo, derasnya air Sungai Batang Tebo kembali menelan korban, Kamis (16/5). Sukar (25), warga Simpang Rumbai, Dusun Air Gemuruh, Kecamatan Bathin III, Bungo, tenggelam.

Di Merangin, dalam waktu berdekata, terjadi dua kasus orang tenggelam di Sungai Batang Tabir, Kabupaten Merangin. Jumat (13/12), Agus (41), warga Desa Air Liki Baru, Kecamatan Tabir Barat, hanyut terbawa arus Sungai Batanghari. Jasadnya ditemukan tersangkut rumpun pepohonan di tepian sungai.

Sepekan sebelumnya, Sabtu (7/12), Azizah (7), siswi kelas I SDN 238/VI Tanjung Putus II, Desa Muaro Langeh, Kecamatan Tabir Barat, juga tenggelam setelah jatuh dari jembatan di atas Sungai Batang Tabir, saat hendak ke sekolah. Tim SAR kemudian menghentikan pencarian setelah sepekan tidak ditemukan jasadnya

Di Desa Semabu Kecamatan Tebo Tengah, Tebo, mendadak heboh. Soalnya, seorang bocah warga setempat ditemukan tewas tenggelam di Sungai Batang Tebo, Kamis (12/12). Apalagi di rumah keluarga Suhadi. Air mata mengalir deras di wajah-wajah penghuni rumahnya. Pasalnya bocah laki-laki yang tewas tenggelam adalah Ahmad Ponirin, putra Suhadi.

Kabupaten Kerinci yang terkenal karena mempunyai objek wisata Danau Kerinci, juga tak luput dari seringnya terjadi musibah orang tenggelam. Baru-baru ini, Sabtu (14/12), Haerin (13), murid SD 04, Desa Semerap, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Ia tenggelam di Danau Kerinci. Itulah sebagian catatan Tribun yang sempat terangkum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun