tertahan ... helaan nafas, tertahan
satu demi satu perempuan muda mati , tanpa harga
terhenti ... alir senyum, terhenti
satu demi satu anak kecil mati, bagai dedaunan kering tersebar ditiup angin
terkuras ... tetes air mata, terkuras
nyawa serasa tak bernilai
banyak jiwa yg telah mati dalam kehidupan
banyak hati yg dingin membeku tak mampu lagi menerjemah iba dan  kasihsayang
welas asih telah terkikis
Wahai YM Rahman dan Rahiim..... lindungi tubuh dan jiwa2 yang lemah.
bagimu, ilalang tersapu badai
agustus 10, 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H