Mohon tunggu...
Mipo
Mipo Mohon Tunggu... -

Memberikan Informasi Properti di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pedagang Rumput Laut Terkenal Ini Tinggal di Aparteman

25 Maret 2015   13:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:03 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aitthipat Kulapongvanich

[caption id="" align="aligncenter" width="259" caption="Aitthipat Kulapongvanich"][/caption]

Kita tidak bakal tahu kapan akan dibawah dan kapan di atas, hidup ini bagaikan roda. Disiplin dan konsistensi dalam menjalankan bisnis, seperti yang dirasakan oleh seorang anak muda dari Thailand yang bernama Aitthipat Kulapongvanich.

Aitthipat Kulapongvanich atau biasa dipanggil Top, kala itu ia begitu mudah mendapatkan uang untuk membelanjakan yang barang diinginkan. Bahkan saat itu dia bisa membeli mobil mewah dan tinggal di apartemen mewah. Di usia 16, ia memiliki bisnis virtual yaitu menjual game online. Sibuk dengan bisnis game online, ia jarang masuk sekolah dan suatu hari pengelola game online menutup akun Top karena telah melakukan penyalahgunaan.

Mulai dari saat itu kehidupan Top merosot tajam. Bisnis game online yang dijalankan mendapat penolakan dari toko yang menjual. Akhirnya Top dengan terpaksa menutup dan menjual barang berharga yang ia miliki. Kebangkrutan tersebut bukan ia alami sendiri, keluarga Top juga meninggalkan utang yang sangat banyak. Rumah dan apartemen juga dijual untuk menutup hutangnya. Saat itu keluarga Top meninggalkan Thailand dan memilih menetap di China, tetapi ia lebih milih menetap tanpa keluarganya.

[caption id="" align="aligncenter" width="430" caption="Aitthipat Kulapongvanich"][/caption] Selama tinggal sendirian, ia diajak paman untuk berjualan cemilan rumput laut gorengan. Tidak semudah balik tangan untuk meracik cemilan rumput laut gorengan agar mendapat rasa yang pas. Berkali-kali ia harus menanggung rumput laut yang tidak laku sampai akhirnya ia membuka stand di mall, bukannya untung ia malah mendapat surat ganti rugi dari pengelola mall karena penggorengannya telah merusak atap mall. Keluar jualan di mall, ia akhrinya menjajakan keliling, dari situ lah ia mendapat tanggapan positif dari konsumen. Meski berhasil mendapat konsumen, ia tidak cepat puas. Lantas ia melirik convenience store yaitu 7-Eleven untuk bekerja sama. Tidak secepat kilat ia bisa masuk barang dagangan ke 7-Eleven, standar perusahaan tinggi membuat ia dan pamannya mendapat penolakan berkali-kali. Kerja keras dan kreativitas terhadap olahan rumput laut gorengan,  ia dan pamannya mendapat sambutan hangat dari 7-Eleven. Rumput laut goreng yang dinamai Tao Kae Noi itu sukses dipasarkan di 6000 cabang 7-Eleven yang tersebar di berbagai negara termasuk Indonesia. Kini Top dan pamannya berhasil membangun kuliner rumput laut gorengan, tidak sampai disitu saja. Ia pun membeli rumah dan apartemen untuk keluarganya. Kini, ia dan pamannya membawahi ratusan ribu orang pekerja di pabrik dan petani rumput laut. Sumber : Blog Mimpi Properti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun