Gangguan Menstruasi,
Adakah Hubungannya dengan Overthinking?
Ada masanya perempuan duduk termenung, memandangi kalender dengan dahi berkerut. Bulan lalu, tepat tanggal segini, tamu bulanan datang. Tapi sekarang? Tidak ada tanda-tanda. Padahal gejalanya sudah terasa: sedikit nyeri di pinggang, perut yang terasa begah, dan mood yang naik turun seperti roller coaster. Apa yang salah? Makanan sudah dijaga, pola tidur lumayan, tapi mengapa siklus ini terasa kacau?
Mungkin jawabannya bukan di perut, tapi di kepala. Lebih tepatnya, di pikiran yang tak henti-hentinya bekerja, menganalisis segala hal, mengkhawatirkan ini dan itu. Overthinking. Bisa jadi, inilah dalang di balik gangguan menstruasi yang sering kali dianggap hanya soal hormon semata.
Ketika Pikiran Terlalu Sibuk, Tubuh pun Terpengaruh
Tubuh manusia itu pintar. Ia tahu kapan harus bekerja, kapan harus istirahat. Tapi ada satu hal yang bisa membuatnya kacau: stres yang berlebihan. Saat otak terus berpikir tanpa jeda, tubuh mengeluarkan hormon stres seperti kortisol. Ini bukan masalah sepele, karena kortisol yang terlalu tinggi bisa mengganggu keseimbangan hormon lain, termasuk estrogen dan progesteron—dua hormon yang bertanggung jawab atas siklus menstruasi.
Akibatnya?
- Menstruasi datang terlambat atau tidak teratur
- Darah haid lebih sedikit atau justru lebih banyak dari biasanya
- Nyeri haid yang lebih hebat dari biasanya
- Siklus yang lebih pendek atau lebih panjang tanpa pola yang jelas
Overthinking dan PMS yang Jadi Makin Parah
Pernah merasa PMS kali ini lebih menyebalkan daripada biasanya? Bisa jadi karena overthinking. Stres berlebihan sebelum menstruasi memperparah gejala sindrom pramenstruasi (PMS), seperti:
- Mood yang lebih labil, gampang marah atau menangis
- Susah tidur, meskipun tubuh terasa sangat lelah
- Perut kembung, sakit kepala, atau nyeri otot yang lebih intens
Saat otak terlalu sibuk, serotonin—hormon yang bikin kita merasa bahagia—menurun. Efeknya? Makan cokelat jadi satu-satunya hiburan, tangisan jadi lebih gampang tumpah, dan tubuh terasa semakin lemas.