Selamat Jalan, Pastor Salvatore Sabato Guru Singa, OFMConv.
Beristirahatlah dalam Damai, di pelukan Bunda Maria
Oleh: Dr. Drs. Mimpin Sembiring, M.Psi., C.Ht®
Hari ini, mendaka sepotong awan gelap menyelimuti hati. Tak butuh waktu lama, awan gelap itu segera mencair, menjadi titik-titik air mata membasahi pipi. Namun, awan ini bukanlah tanda kehampaan. Ia penuh dengan kenangan, penuh dengan warisan yang tak tergantikan. Pastor Salvatore Sabato, OFM Conv., sosok yang dikenal sebagai "Guru Singa," telah berpulang ke rumah Bapa.
Beliau bukan sekadar pendidik. Pastor Salvatore adalah seorang pelopor, seorang visioner yang melihat pendidikan sebagai jalan menuju pembaruan iman dan kemanusiaan. Di tahun 1980-an, beliau mendirikan Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Katolik—sebuah langkah besar untuk membekali generasi muda dengan fondasi iman yang kokoh. Langkah itu dilanjutkan dengan berdirinya Institut Pastoral Indonesia (IPI) Delitua Filial Malang pada tahun 1990-an, dan akhirnya, pada tahun 2006, ia mewujudkan mimpi besar lainnya, mendirikan Sekolah Tinggi Pastoral Santo Bonaventura.
Saya adalah salah satu yang beruntung pernah menjadi siswanya, anak asuhnya, dan akhirnya, mitra kerjanya. Dari beliau, saya belajar bahwa pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan. Pendidikan adalah tentang bagaimana membentuk manusia yang siap melayani, siap memberi, dan siap memikul tanggung jawab dengan penuh cinta. Pastor Salvatore adalah sosok yang tidak pernah lelah menanamkan nilai-nilai itu.
Sebagai "Guru Singa," beliau dikenal karena ketegasan dan keberaniannya. Tapi bagi kami yang dekat dengannya, beliau juga seorang "ayah." Ketegasannya selalu dibarengi dengan kasih sayang, dan keberaniannya lahir dari cinta yang mendalam untuk kami, untuk umat, untuk pendidikan, dan untuk Tuhan.
Kini, ketika beliau telah menyelesaikan perlombaannya __ yang senantiasa mengandalkan pendampingan Bunda Maria__, kita diingatkan bahwa hidupnya adalah sebuah anugerah. Gedung-gedung yang ia dirikan mungkin suatu saat akan memudar, tetapi jiwa dari visi dan misinya akan terus hidup. Ia ada di setiap guru yang mengajar dengan hati, di setiap siswa yang melayani dengan tulus, dan di setiap manusia yang terinspirasi oleh semangatnya.
Saya pribadi merasa kehilangan seorang guru, seorang ayah, sekaligus seorang kolega yang selalu menjadi sumber inspirasi. Namun, saya juga tahu bahwa beliau tidak benar-benar pergi. Setiap nilai yang ia tanam, setiap pelajaran yang ia bagikan, tetap hidup di dalam diri kita semua.
Terima kasih, Pastor Salvatore Sabato, Guru Singa, OFM Conv., atas warisan yang tak ternilai. Selamat jalan ke rumah Bapa. Semoga damai sejati kini menjadi milikmu. Kami akan melanjutkan perjuangan ini, dengan semangat yang telah engkau wariskan. Amin
Inilah “suara” cinta, doa, dan pengharapan dari kami semua anak-anakmu yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.