Mohon tunggu...
Mimin Triana
Mimin Triana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Hobi saya scroll sosmed hehe, kepribadian kadang pemalu kadang malu maluin sekian

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Biografi dan ajaran Ibnu Sina

17 Desember 2022   10:30 Diperbarui: 17 Desember 2022   12:07 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa tokoh ilmuwan muslim yang terkenal beberapa di antaranya adalah  Al zahwari,yang menemukan teori menjahit dan Al tasrif kemudian Al khawarizmi yang menemukan   Al Jabar, trigonometri dan juga astronomi, Algoritma,dan angka nol,  dan juga  Ibnu Sina yang menemukan manfaat etanol, dan menemukan teori penemuan tbc.berbicara tentang sosok ilmuwan Islam yang bernama Ibnu sina banyak berita simpang siur yang mengatakan bahwa ia adalah atheis namun ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah Syi'ah.
Namun siapakah beliau?apakah benar bahwa ia adalah atheis?atau Syi'ah?untuk menjawab rasa penasaran dan berita simpang siur di masyarakat,mari kita bahas biografi  dari ilmuwan muslim terkenal yang di juluki sebagai bapak kedokteran  ini
Ibnu Sina adalah ilmuwan Islam yang muncul sebagai tokoh yang karya karya dan pemikiranmya sangat terkenal dan juga berpengaruh dalam dunia peradaban ia memiliki nama lengkap Abu 'ali Al-husain ibnu 'abdillah  Ibnu Hasan ibnu 'ali Sina.namun dunia lebih mengenal dirinya dengan nama Ibnu Sina atau Avicienna yang memiliki arti bapak kedokteran, ia lahir pada tahun 980 M  di  afshana sebuah desa yang dekat dengan kota Bukhara  wilayah Uzbekistan. Sebuah kota yang menjadi pusat peradaban islam di bawah pemerintahan dinasti samaniyah
Ayahnya  yang bernama abdullah dahulunya adalah seorang gubernur di wilayah nya pada saat itu  dan tempatnya di jadikan sebagai tempat berkumpulnya para sarjana sarjana untuk berdiskusi dan belajar. Sdari kecil Ibnu Sina telah lahir dan terbiasa dengan lingkungan dan pembahasan pembahsan  ilmiah bahkan   keluarganya bermazhab islamiyah sehingga membuatnya memiliki pimikiran yang cerdas.  Ibnu Sina mendapatkan pendidikan yang sangat layak saat itu Ayahnya sendiri langsung menjadi gurunya memberikan dan memperkenal Al Qur'an sejak ia kecil   bukan hanya sekedar membaca tetapi dalam usia 5 tahun yang terbilang masih sangat kecil ia sudah mulai menghafal Al Qur'an  kemudian pada usia 10 tahun ia sudah bisa menghafal keseluruhan isi kitab yang Total  semuanya  berjumlah 30 juz.  Hal tersebut membuat ia semakin terlihat menonjol  dan membuat para sahabat ayahnya yang datang ke rumahnya dan melihatnya terkesima mereka memberikan saran kepada  ayahnya ibnu Sina untuk melarang Ibnu Sina terjun ke dunia politik dan menyuruhnya  terus belajar saja,Ibnu Sina telah menunjukkan kemampuan intelektual yang cukup tinggi. Bahkan pada usia 10 tahun, ia sudah menjadi penghafal Al-Qur'an yang cukup fasih. Begitu juga pada usia 16 tahun, ia mula belajar ilmu kedokteran kepada Abu Abdullah An-Naqili.dan ibunya yang bernama  setareh yang merupakan wanita asli bukhara.
Sebelum menekuni dunia kedokteran  Ibnu Sina sempat belajar tentang aritmatika dari mahmoud massahi,selain guru aritmatika  sang ayah juga mendatangkan guru filsafat bernama abu Abdullah An Natili.namun lambat laun Ibnu Sina merasa kurang puas dengan ilmu yang di berikan guru nya dan ia merasa gurunya kurang mengerti tentang ilmu filsafat  setiap pertanyaannya yang di jawab membuatnya kurang puas sehingga ia sering memikirkan jawabannya sendiri.dan jika masih merasa bingung ia akan membaca buku karya Al Farabi  Yang di belinya seharga tiga dirham sebagai pelengkap pengetahuannya,namun apabila masih merasa kurang puas dan masih merasa buntu meskipun telah membaca brbagai sumber ia akan berwudhu dan memohon kepada Allah agar di berikan petunjuk dan hidayah pada pikirannya.bila sudah berhasil mendapatkan petujuk atas sebuah kebuntuan dan bila berhasil mendapatkan ilmu baru  yang menurutnya sulit ia akan bersyukur kepada Allah dengan bersedekah kepada fakir miskin.
 Tak puas dengan filsafat,ayah Ibnu Sina mendatangkan dua orang dokter yang di tugaskan untuk mengajarkan ilmu kedokteran kepada Ibnu Sina yang bernama  abu Mansur Al Hasan bin Nuh Al  qumri dan abu Sahl Isa bin Yahya Al masihi di usia yang menginjak 16 tahun ia sudah mulai mahir dan mulai praktek kedokteran menyembuhkan orang orang sakit keahliannya dalam praktek kedokteran ini terdengar hingga ke telinga Nuh bin Mansyur yang merupakan penguasa dinasti samaniya saat itu,Nuh bin Mansyur yang sedang sakit dan tidak ada satupun dokter yang bisa menyembuhkannya  kemudian memanggil Ibnu Sina untuk menyembuhkan dirinya,Nuh bin masyurpun sembuh berkat perawatan dan obat obatan yang di berikan oleh Ibnu sina.penguasa samiyah yang senang itu kemudian menawarkan hadiah besar kepada Ibnu Sina tetapi Ibnu Sina hanya meminta untuk bisa di izinkan memasuki perpustakaan kekaisaran samaniyah yang menyimpan  sumber pengetahuan yang melimpah yang akan melahirkan pemikiran dan karya karya besar  Ibnu sina,ia mulai menulis karya karyanya di usia 21 tahun.
Terdapat sekitar 240 karyanya yang masih ada hingga kini dan sekitar 200 lainnya telah hilang atau musnah.
Menurut catatan sejarah Ibnu Sina telah banyak menulis tentang  berbagai  macam ilmu  seperti matematika,fisika, ilmu filsafat etika, metafisika, kedokteran, astronomi, alkimia, psikologi geologi, teologi islam bahkan musik dan puisi. Dua  karyanya yang paling terkenal adalah  "Al Qanun fil-Tibb" (The Canon of Medicine)  yang menjadi rujukan utama ilmu kedokteran selama berabad abad dan "Kitab Al Shifa "(Kitab Penyembuhan)   sebuah ensiklopedia ilmiah dan filosofis dan karya inilah yang membuatnya di juluki sebagai Bapak kedokteran

Di balik kesuksesannya tidaklah mudah menjadi seorang Ibnu Sina
Di usia 22 tahun ayahnya meninggal dunia dan kekuasaan dinasti samaniyah di ambang kehancuran
Dalam kondisi politik yang kacau balau ia harus hidup berpindah pindah  dari satu kota ke kota lainnya  bekerja sebagai dokter ataupun pegawai pemerintahan dari satu penguasa ke penguasa lainnya meski dalam kondisi yang tidka stabil ini Ibnu Sina terus belajar dan berdiskusi  dengan para pengikutnya,ia pun masih terus berproduktif dalam menghasilkan karya karyanya.
Ibnu Sina mendapat sedikit ketenangan ketika ia tinggal di kota hamedan mengabdi pada sama al-daula ,namun lagi lagi akibat pergilatan politik yang tidak stabil Ibnu Sina pada akhirnya di tangkap dan di penjara sebagai tahanan politik
Setelah berhasil keluar dari penjara  ia pindah ke kota Isfahan  dan mengabdi kepada penguasa setempat di tempat ini ia berhasil mendapatkan kedamaian hidup dan jauh dari berbagai pergolakan dan politik,dan Ibnu Sina dapat bebas  dan tenang melanjutkan kembali menulis karya karyanya,sampai pada suatu ketika dalam sebuah kampanye militer yang di ikutinya Ibnu Sina jatuh sakit meskipun sempat bertahan berkat obat obatan dan perawatan yang dilakukannya sendiri  Ibnu Sina pada akhirnya meninggal pada tahun1037.kehidupan Ibnu Sina yang di anggap  dan di puja sebagain ilmuan hebat tidak menjamin bahwa ia tidak memiliki musih cara hidup dan sifatnya yang terkadang tidak bisa di terima oleh sebagian
Orang menjadikan Ibnu sina sebagai tokoh yang kontroversial dengan segala kelebihan dan kekurangannya
Sumbangsihnya dalam dunia kedokteran modern sangatlah besar Ibnu sinalah yang mengetahui suatu penyakit melalui sentuhan fisik,pakaina tempat makan dan sebagainya.
Ibnu Sina juga berhasil menemukan tentang hubungan psikologi  dan kesehatan tubuh 

Siapa yang tidak mengenal Ibnu sina?hampir semua orang Islam mengenal Ibnu Sina sebagai ilmuwan muslim,namun para ulama Islam tidak pernah mengakui Ibnu Sina sebagai ilmuwan muslim hal tersebut karena akidah Ibnu Sina yang berantakan dan di anggap cenderung kepada kekafiran mengapa bisa begitu?kita ambil ilmu kedokterannya tapi kita tinggalkan akidah sesatnya.

Ibnu Sina mengaku bahwa dirinya beraliran Syi'ah.bukan hanya seorang Syi'ah Ibnu Sina adalah seorang filsafah yang terlalu jauh berfilasafat sehingga jauh dari akidah Islam,salah satu keyakinan filsafat Ibnu Sina adalah alam ini bersifat qidam atau qodim dan azali tidak akan hancur tuhan tidak membuat alam dengan sendirinya tetapi tuhan menciptakan alam dari bahan bahan yang ada alam ini dulunya tidak terbentuk,lalu tuhan membentuk nya dari sesuatu yang sudah ada.ibnu Sina juga meyakini bahwa nanti di hari kebangkitan yang di bangkitkan hanya roh dan tidak ada tempat kembali,selain itu Ibnu Sina juga berkata sesungguhnya allah mengetahui yang bersifat juz'iah atau perkara perkara kecil seperti partikel atau struktur atom Allah hanya mengetahui perkara perkara yang bersifat besar dan global.dari sini lah kesesatan aqidah Ibnu sina.

Imam Al Ghazali mengatakan bahwa Ibnu Sina kafir karena keyakinannya bertentangan dengan apa yang Allah ajarkan dan kitab suci Al Qur'an dan apa yang di ajarkan oleh Rasulullah Saw di salam as sunnah bahwa alam ini baru,bahwa alam ini di ciptakan dari tidak ada menjadi ada oleh Allah SWT dan nanti pada hari kiamat alam ini akan di hancurkan dan di gantikan dengan alam akhirat .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun