Mohon tunggu...
mimin sugiarto
mimin sugiarto Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Menjadi netizen jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Karnaval Meriah Warnai Tradisi Unjungan Buyut Mangun Tapa di Desa Mangunjaya

18 Desember 2024   04:51 Diperbarui: 18 Desember 2024   04:51 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen foto festival unjungan buyut mangun Tapa desa mangunjaya

Indramayu, 17 Desember 2024 -- Tradisi tahunan Unjungan Buyut Mangun Tapa kembali digelar dengan penuh semarak di Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan, Senin (16/12/2024). Acara adat yang sarat nilai budaya ini menjadi magnet bagi masyarakat setempat hingga pengunjung dari luar daerah.

Puncak kegiatan dimeriahkan oleh karnaval arak-arakan sound system dari dua grup kebanggaan desa, Putra Mangunjaya dan Putra Bintang Muda, yang sukses memikat perhatian warga dengan pertunjukan memukau. Jalanan desa berubah menjadi panggung budaya, memperlihatkan antusiasme masyarakat untuk tetap menjaga warisan leluhur.

H. Surtono, Ketua Panitia Unjungan Buyut Mangun Tapa, menjelaskan bahwa tradisi ini tidak hanya menjadi simbol pelestarian adat, tetapi juga momentum penting untuk mempererat tali silaturahmi. "Acara ini kami selenggarakan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur sekaligus hiburan untuk masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami ingin nilai-nilai budaya tetap hidup dan diwariskan kepada generasi muda," ungkapnya.

Tradisi yang Sarat Makna

Tradisi Unjungan Buyut Mangun Tapa berakar dari keyakinan masyarakat setempat untuk menghormati leluhur yang berjasa membangun Desa Mangunjaya. Salah satu ikon penting dalam tradisi ini adalah pohon trembesi berusia ratusan tahun, yang dipercaya memiliki nilai historis sekaligus spiritual bagi desa. Pohon ini menjadi simbol kekuatan, keteguhan, dan keberlanjutan kehidupan masyarakat Mangunjaya.

Rangkaian acara dimulai sejak pagi dengan doa bersama di bawah pohon trembesi. Seluruh warga, tanpa memandang usia, turut hadir dalam prosesi ini. Setelah itu, karnaval arak-arakan dimulai, mengitari jalan-jalan utama desa dengan iringan sound system yang menyajikan musik khas daerah. Para peserta karnaval pun tampil memukau dengan berbagai kostum unik yang menggambarkan budaya lokal.

Kebanggaan Warga Mangunjaya

Warga Desa Mangunjaya menunjukkan komitmen tinggi untuk melestarikan tradisi ini. Tidak hanya tua-muda, para perantau dari desa ini pun menyempatkan waktu pulang kampung demi ikut memeriahkan acara. "Ini adalah momen spesial untuk kami. Setiap tahun saya selalu menyempatkan pulang agar bisa ikut merasakan kebersamaan dan kebanggaan sebagai bagian dari masyarakat Mangunjaya," ujar Ahmad, seorang perantau asal desa tersebut.

Selain hiburan dari karnaval, acara ini juga diramaikan oleh bazar kuliner khas daerah dan pertunjukan seni tradisional. Dengan adanya acara seperti ini, perekonomian masyarakat desa pun ikut terdongkrak, karena pengunjung yang datang tak hanya menikmati acara, tetapi juga membeli produk-produk lokal.

Upaya Melestarikan Adat di Era Modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun