Mohon tunggu...
mimin maryani
mimin maryani Mohon Tunggu... -

vamos

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hatta Berpeluang Terpilih Kembali Sebagai Ketum PAN 2015-2020

23 Januari 2015   06:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:33 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai Amanat Nasional (PAN) telah menjadwalkan akan menggelar kongres nasional 28 Februari-2 Maret 2015 di Bali. Sudah di pastikan tentu dalam kongres tersebut juga akan memilih siapa ketua umum PAN periode 2015/2020.

Masa jabatan Hatta Rajasa sebagai Ketua Umum PAN akan berakhir tak lama lagi. Dalam Kongres mendatang, ia masih digadang sebagai calon ketua umum. Meski begitu, ada dua nama lain yang juga disebut-sebut akan bertarung yaitu Zulkifli Hasan dan Drajad Wibowo.

Dua nama ini memang politisi PAN yang cukup menonjol. Zulkifli Hasan adalah Ketua MPR, Sedangkan Drajad Wibowo adalah Wakil Ketua Umum PAN saat ini.

Lantas bagaimana peluang Hatta Rajasa? apakah kedua nama itu akan mampu mengunggulinya? Selama kepemimpinan Hatta Rajasa pada periode 2010-2015, Hatta Rajasa mempunyai banyak prestasi. Selain sebagai salah satu anggota Kabinet Gotong Royong versi SBY, ia juga sangat dekat dengan mantan Presiden keenam RI tersebut. Posisinya yang strategis membuat dia lebih leluasa bermain di kancah politik nasional.

Hatta Rajasa sangat luwes dalam memainkan peranannya. Ia pandai memanfaatkan jabatannya sebagai pimpinan partai, dan  sebagai  mentri yang sekaligus membesarkan bisnis pribadinya. Kedudukannya sebagai besan juga memungkinkan politisi ini menjadi ‘pembisik’  utama SBY.

Sebagai partai yang dekat dengan penguasa PAN menjadi adem ayem, nyaris tanpa masalah.  Boleh dikatakan Hatta meraih sukses, sebagai Ketua Umum Partai, sebagai pejabat pemerintah dan sebagai keluarga dekat istana. Dengan begitu, apakah Zulkifli Hasan dan Drajad Wibowo pantas menandinginya?

Zulkifli Hasan kemarin telah memberikan pernyataan bahwa ia tidak berminat menjadi Ketua Umum PAN periode 2015-2020. Alasannya cukup kuat, sebagai Ketua MPR, ia ingin  fokus pada pekerjaannya. Jabatan sebagai Ketua Umum MPR adalah sangat strategis, bukan hanya sebagai politisi PAN, tetapi juga bagaimana mempertahankan dominasi KMP di tubuh lembaga tertinggi tersebut.  Sangat riskan jika ia memilih menjadi Ketua Umum Partai berlambang matahari tersebut.

Namun di sisi lain, ada kecemasan bahwa Zulkifli Hasan terkait dengan tindak pidana korupsi yang terjadi lingkungan kementrian kehutanan. Zulkifli Hasan adalah mentri kehutanan pada kabinet SBY yang baru lalu.

Kita tentu telah mendengar bahwa KPK  memeriksa bekas ruang kerja Zulkifli Hasan di gedung kementrian kehutanan untuk mencari bahan bukti. KPK juga memeriksa ruang-ruang lain dan orang-orang lain yang diperkirakan tersangkut masalah tersebut. Jika dikemudian hari KPK menyatakan Zulkifli Hasan sebagai salah satu tersangka, apa yang akan terjadi?

Sedangkan Drajad Wibowo tidak memiliki masalah yang berarti. Pada Kongres PAN 2010 ia adalah rival utama Hatta Rajasa. Ia kalah secara fair dan menjadi Wakil Ketua Umum PAN, menjadi wakil dari Hatta Rajasa.

Selama ini ia menjalankan tugaasnya dengan baik. Namun keberpihakan para kader PAN kepada salah satu pimpinan mereka pasti juga menimbang aspek logis. Kader-kader PAN tentu akan menilai siapa yang lebih bisa diharapkan untuk memimpin partai ke depan. terutama agar suara partai bisa terangkat kembali dan menjadi pemenang pada Pemilu 2019.

Terakhir saya berpendapat bahwa perhitungan saya, dominasi Hatta Rajasa belum terkalahkan. Ia masih memiliki peluang untuk terpilih  sebagai Ketua Umum PAN periode 2015-2020.

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun