Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Trio Penguak Takdir AirAsia QZ8501

4 Januari 2015   05:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:51 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pak Darso kaget bukan kepalang. Tak biasanya nelayan Pangkalan Bun ini melihat pesawat terbang rendah di sekitar perairan Karimata tempatnya mencari nafkah.

" Saya melihat ada pesawat terbang rendah," ujar nelayan asal Pangkalan Bun ini dalam percakapan dengan Host Meja Bundar TVOne Dwi Anggia jumat malam (2/1) lalu.

Sebelumnya dalam dialog interaktif dengan presenter TVOne Putri Viola dalam program Breaking News senin (29/12) malam, Darso menarasikan hal senada sebagaimana pandangan matanya saat melihat burung besi terbang rendah.

' Apakah Bapak melihat warna pesawatnya seperti yang sering dilayar televisi," tanya Putri Viola lewat telepon.

' Iya. warnanya merah putih," jawab Pak Darso diujung telepon.

Narasi senada juga diungkapkan nelayan Pangkalan Bun lainnya Rahmat dan Fendi. Mareka bertiga bersama dengan Pak Darso adalah penguak tabir keberadaan pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang kontak saat perjalanan menuju Singapura dari Surabaya.

Sebelumnya selama 2 hari usai dinyatakan hilang kontak minggu (28/12), pencarian dari Basarnas terfokus di daerah perairan Manggar, belitung Timur, Bangka Belitung. Bahkan Basarnas telah membentuk Posko taktis di Pangkalpinang, Ibukota Bangka Belitung mengingat burung besi itu hilang kontak pada radar diperkirakan berada di perairan Belitung Timur.

Dan narasi serta informasi dari para nelayan kita di Pangkalan Bun, Kalteng telah merubah dinamika pencarian. ketiganya menguak takdir keberadaan burung besi itu.

Berkat informasi dari trio nelayan ini akhirnya KRI Bung Tomo berhasil menemukan serpihan dan koper yang diduga milik Airasia dan penumpangnya.

Yang sungguh membanggakan Presiden Jokowi pun dalam sambutannya tak lupa mengucapkan terima kasih atas bantuan nelayan kita sehingga pencarian makin terfokus.

Nelayan kendati sering dimarginalkan dan termarginalkan adalah bagian komponen bangsa yang selalu diikutsertakan dalam musibah. mareka para nelayan kita kadang memang melibatkan diri dalam pencarian dengan alasan kemanusian walaupun kadang mareka tak dimanusiakan Pemerintah lewat program-programnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun