Malam ini ambisi Jokowi dan JK untuk naikkan harga BBM telah terlampaiaskan. Pengumuman kenaikkan harga BBM oleh Jokowi telah menuntaskan hasratnya untuk tetap menaikkan harga BBM kendati usia pemerintahnya belum genap 30 hari.
Dan kita tahu dan pahami bersama usaha Jokowi untuk menaikkan harga BBM telah dimulai saat dirinya sebelum dilantik saat bertemu SBY di Bali. Kerja Jokowi untuk melobby SBY agar menaikkan harga BBM tidak mendapat respon dari SBY. Dan saat usia pemerintahannya baru sekitar 27 hari hasrat itu pun dituntaskan Jokowi malam ini. Kerja yang cepat dan cepat.
Bagi Jokowi dan pemerintahannya naikknya harga BBM tentu saja cara paling efektif dan trengginas dalam usaha menjalankan visi misinya walaupun rakyat harus dikorbankan dan berkorban.
Jokowi paham efek domino dari kenaikkan harga BBM adalah akan dikuti dengan naiknya harga-haraga barang lainnya. Mulai dari bahan sembilan bahan pokok hingga barang konsumtif.
Dan Jokowi paham begitu ibu-ibu rumah tangga ke pasar selasa pagi maka harga akan langsung melangit tanpa ada pengumuman dari pemerintah. Dan ini adalah bentuk komplementer dari sebuah efek kenaikan harga BBM yang harusnya dipahami Jokowi dan team ekonominya.
lantas bagaimana dengan kalangan rumah tangga dan keluarga kurang mampu dalam menjalankan kehidupannya melawan kenaikkan harga BBM ini? Apakah kartu KIS, KIP dan kartu sakti lainnya mampu berkompetisi dengan daya hidup mareka? Apakah mareka mampu bertahan hidup dengan kesaktian kartu produk Jokowi itu?
Jokowi dan pemerintahannya tampaknya hanya menghamburkan ambisinya dan menuntaskan ambisinya demi menjalankan visi dan misinya saat kampanye tanpa mengkalkulasikan daya kompetisi dan daya saing hidup masyarakat klas bawah. Apakah Jokowi paham dan tahu bagaimana getirnya kalangan bawah melawan dampak kenaikan harga BBM yang begitu dasyat menghantam daya hidup mareka? Dan resiko ini memang harus ditanggung oleh rakyat Indonesia termasuk mareka yang memilih Jokowi saat kampanye lalu. Sebuah pengorbanan yang sangat luarbiasa dan hebat dari rakyat negeri ini.
Dan sebagai Presiden Jokowi adalah Presiden tercepat di negeri ini bahkan dunia dalam menaikkan harga BBM saat usia kepemimpinannya baru seumur jagung. Tampaknya Jokowi perlu mendapat apresiasi dari MURI dan Guinnes Book sebagai Presiden tercepat dalam menaikkan harga BBM.
Besok pagi kita akan mendengar jeritan rakyat klas bawah yang akan berkompetisi dengan kenaikkan harga-harga barang sembako lainnya. Pertanyaannya mampukah mareka berkompetisi dan bertahan hidup? Pertanyaan mampukah mareka para keluarga klas bawah itu bertarung melawan dampak kenaikkan harga BBM yang begitu dasyat bak ombak ganas dilautan yang menghantam perahu kecil ditengah samudera yang ganas?
Dan bagi rakyat negeri dari sabang hingga Merauke,inilah resiko dari aksi di TPS saat Pilpres lalu. Sebuah pilihan memang harus ada konsekwensi dan jawabannya, Dan kunci jawabannya adalah naiknya harga BBM. Salam... (Rusmin)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H