Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tak Mampu Ngurus Pertambangan di Laut, Susi lapor Jokowi

5 Februari 2015   05:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:48 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melaporkan kasus penambangan timah dilaut Bangka Selatan kepada Presiden Jokowi dalam rapat kabinet hari ini sebagaimana dilaporkan tempo.

Padahal sebelumnya Ibu Susi dengan aksi heroiknya telah mennenggelamkan kapal para pencuri ikan asing yang menangkap ikan di perairan NKRI.

Melapornya Susi kepada Presiden tak terlepas dari tidak adanya respon dari Bupati Bangka Selatan terhadap surat yang telah dikirimkannya beberapa waktu lalu.

Pertambangan timah di perairan Bangka Belitung (Babel) bukanlah fenomena baru di negeri laskar pelangi itu. Puluhan kapal Isap milik swasta dan BUMN PT. Timah menjadi ornamen sehari-hari diperairan Babel dan sekaligus tantangan bagi para nelayan.

Hadirnya kapal isap penambangan timah di perairan Bangka Belitung tak lepas dari kewenangan Pemda dalam mengartikulasikan UU Minerba yang memberikan wewenang kepada Kepala Daerah untuk mengeluarkan Surat Izin kepada perusahaan pertambangan untuk beroperasi di laut dan perairan Bangka Belitung.

Kehadiran kapal isap milik perusahaan pertambangn ini tentu saja merupakan lawan yang berat bagi para nelayan tradisional mengingat alat tangkap para nelayan Babel belum tergolong moderen. Apalagi banyak perizinan operasi Kapal Isap pertambangan timah ini dekat lokasi para nelayan tradisional yang selama ini menjadi tempat para nelayan mencari nafkah.

Tampaknya kehadiran kapal isap pertambangan timah di wilayah pesisir Babel ini adalah tantangan bagi Menteri Kelautan dan Perikanan untuk menjaga wilayah perairan dan memartabatkannya untuk kepentingan serta kesejahteraan  nelayan.

Pertanyaan kita sebagai rakyat adalah mampukah Ibu Menteri keluatan dan perikanan menjaga wilayah perairan Indonesia ini untuk kepentingan nelayan? Waktulah yang akan menjawabnya. Salam Junjung Besaoh...(Rusmin)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun