Eksisitensi media arus utama semacam kompasiana bukan hanya sekedar media warga yang melaporkan kegiatan yang dilihat, didengar dan diwartakan semata. Kehadiran Kompasiana sudah saatnya dijadikan sebagai bagian dari pendidikan politik lewat pewartaan warga yang mencerdaskan, kardinalnya dalam mensukseskan Pilpres 9 Juli mendatang.
Sebaran para kompasianer yang tersebar hingga ke daerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan negara, pewartaan dari kompasianer sungguh-sungguh bernilai jurnalistik yang mumpuni. Selain cepat, pewartaan informasi dari Kompasianer di daerah akan memberi warna bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang geliat Pilpres di berbagai daerah di nusantara.
Sebagai media arus utama, kompasiana inheren dengan fungsi pers dan media massa lainnya yakni mencerdaskan pembaca dan berperan sebagai media informasi walaupun hanya satu arah yakni dari kompasianer.
Kompasianer yang menuliskan dan mewartakan informasi Pilpres di daerahnya tentunya memahami tentang resiko yang akan dihadapinya ketika para kompasianer ini mewartakan informasi yang bersifat kampanye hitam untuk Capres/cawapres tertentu. Fakta dan data harus dinomor satukan sebagai bagian dari media massa.
Kompasianer pasti memahami resiko yang akan dihadapi dan turbulensi yang akan terjadi ketika mewartakan informasi yang menyesatkan dan berpihak tanpa disertai data dan fakta yang akurat. Kepercayaan yang merupakan roh dari martabat hidup manusia tak akan para Kompasianer korbankan dan pertaruhkan hanya untuk sebuah loyalitas yang membabi buta.
Sebagai warga negara yang hak memilih dan dipilih direstriksi oleh Konstitusi, kompasianer sebagai warga negara tak terelakkan. Namun mewartakan dan menginformasikan informasi kegiatan Pilpres yang menyesatkan dan merugikan dirinya hanya untuk kepentingan sesaat demi loyalitas terhadap Capres/Cawapres saya pikir bukanlah tipe para Kompasianer. Apalagi sampai melahirkan turbulensi dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
Saya sebagai bagian dari Kompasianer memimpikan pewartaan tentang Pilpres dari berbagai penjuru tanah air yang diwartakan para kompasianer akan menambah vitamin dalam pendidikan politik bangsa ini dan menjadi bagian penting bagi para elite dan petinggi Partai pengusung sebagai bahan refernsi. Bukankah salah satu fungsi media massa adalah mencerdaskan pembaca?
Apalagi kita semua memahami bahwa media massa tak terkecuali media arus utama semacam Komapsiana ini memiliki fungsi diantaranya berfungsi memberikan informasi kepada masyarakat, agar warga dapat mengatur diri sendiri. Media massa sangat membantu kita dengan cara menyuguhkan berita-berita yang terjadi di lingkungan, sehingga masyarakat dapat mengenali permasalahan di sekelilingnya yang mungkin saja terlewat dari keseharian atau tidak disadari. Dengan adanya pemberitaan tersebut kebenaran berita menjadi dasar dari tindakan-tindakan yang diambil oleh masayarakat.
Selain itu fungsi media massa adalah instrumen untuk membangun masyarakat. Berita yang menyuarakan kondisi kelompok-kelompok masyarakat yang selama ini mengalami kesulitan dan terlupakan dapat mendorong kelompok-kelompok masyarakat yang lain untuk membantu keluar dari permasalahan yang dialami. Dalam skala yang lebih besar dapat mendorong negara untuk membuat kebijakan yang pro rakyat.
Pada sisi lain media massa berfungsi pula sebagai media untuk memenuhi hak-hak warga negara. Hak-hak ini bisa berarti mendapatkan informasi yang benar dan akurat. Media massa adalah alat yang efektif untuk menyuarakan hak rakyat. Baik melalui berita yang ditulis oleh wartawan, maupun melalui opini dan surat pembaca yang ditulis dalam media massa.