Ditengah hirukpikuknya lalulintas pembicaraan dan pemberitaan tentang polisi, saya teringat akan peristiwa penting setahun yang lalu. Tepatnya 18 januari 2014, saat menghadiri acara peluncuran buku Komjen Pol Oegroseno di Pangkapinang, Bangka Belitung.
Bagi masyarakat Bangka Belitung, nama Komjen Oegroseno bukanlah nama asing mengingat Pati Polri ini pernah menjabat sebagai Wakapolda Bangka Belitung sebelum menjadi Wakapolri. Buku yang ditulis Ahmad Bahar setebal 390 halaman ini sungguh memberikan pencerahan bagi yang membacanya. Komentar para sahabat pun ternarasikan. Mulai dari Panglima TNi ke 15 Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono hingga rakyat jelata.
Bagi Oegroseno menjadi polisi adalah mengabdi sebagai pelayan masyarakat. Kantor polisi seharusnya dibuat nyaman sehingga masyarakat merasa dan menganggap kantor polisi sebagai kantor masyarakat.
Perwira bintang tiga ini adalah Pati Polri aktif yang amat getol menyuarakan tentang polisi desa. Satu Desa satu polisi yang bertugas memantau dan mengamati setiap gejala yang timbul, sehingga kalau gejalanya sudah didapati maka segera dicarikan solusinya. Jangan sudah ada kejadian baru dicarikan solusinya.
Mantan Kapolda Sumatera Utara ini dikenal sebagai perwira yang bergaya hidup sederhana. Itulah salah satu dari 9 prinsip Jenderal bintang tiga ini. Apalagi katanya polisi tahu pendapatan seorang polisi.
Mantan Kapolda ini adalah sosok perwira yang sangat bangga sebagai polisi. bangga sebagai polisi yang disenangi masyarakat. Dicintai rakyat. Bangsa ini memerlukan polisi yang bermoral untuk melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat. Menjadi polisi tidak boleh arogan. Karena dengan arogansi akan menjauhkan polisi dengan masyarakat.
Oegroseno adalah perwira polisi yang tegas, reformis, idealis, dan merakyat serta punya integritas. Lulusan PTIK ini memimpikan seorang polisi harus tegas, bersih dan anti suap. Anggota kepolisian adalah aparat penegak hukum. Jadi semestinya mareka memberikan contoh dan teladan. Jangan justru mempertontonkan pelanggaran demi peanggaran. Oleh karena itu adanya sikap tegas ini untuk menunjukan bahwa sebagai penegak hukum juga harus menegakan hukum. Jangan sampai seorang penegak hukum memberi contoh dengan melanggar hukum.
Dimata para sahabatnya Oegroseno adalah perwira yang bersahaja serta tampil adanya serta mempunyai prinsip yang tegas sebagaimana yang dituturkan Saleh husin yang kini menjabat sebagai menteri Perindustrian.
Sementara dimata mantan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, Oegroseno adalah orang yang memiliki komitmen untuk berbuat yang terbaik bagi negara dan bangsa.
Dalam pandangan Israel Situmeang, koordiantor Keluarga Besar Supir dan pemilik Angkutan Sumatera Utara Oegroseno adalah sosok pemimpin yang familiar, mau bergaul dengan siapa saja, tidak arogan dan mau peduli kepada kepentingan masyarakat.