Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menunggu Jokowi " Ramaikan " Iklan TKW di Malaysia

6 Februari 2015   05:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:44 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya sebagai rakyat yang menonton debat pilpres tahun lalu masih ingat dengan diksi Jokowi soal akan meramaikan kalau negara tetangga akan merongrong kedaulatan bangsa dan negara ini.

' Kita ramaikan," ujar Jokowi yang disambut tepuktangan bergemuruh dari pendukungnya.

Lantas apa yang diperbuat Jokowi ketika iklan produk iRobot berbentuk standing banner di Malaysia memasang tagline “Fire Your Indonesian Maid Now!”. Iklan itu menekankan pekerjaan rumah tangga yang dapat dilakukan oleh sebuah alat atau robot, bahkan kata “Indonesian” diberi garis bawah yang menekankan bahwa robot itu bisa menggantikan pekerjaan rumah tangga yang dilakukan para TKI.

Dalam iklan itu, nampak seorang lelaki sedang duduk di atas sofa sembari memerhatikan iRobot yang dijual. Dalam produk itu juga dikatakan dapat membersihkan lantai hingga kolam renang. Produk iRobot itu nampak berupa sebuah kotak berbentuk pipih yang dapat disetel secara otomatis.

Hingga hari ini belum ada pernyataan resmi dari mulut Jokowi soal iklan yang merendahkan martabat anak bangsa itu. Dan bagaimana sikap Jokowi saat bertemu dengan PM Malaysia dan media massa Malaysia? Apakah Jokowi akan menarasikan frasa kita ramekan.

Kendati menteri Hanif dan Menteri Luar negeri telah menyatakan nota protes, namun kita sebagai rakyat ingin melihat sepakterjang Jokowi dalam membela WNi yang mengadu nasib di tanah seberang. Apalagi saat kampanye Jokowi dengan mendiksikan frasa kita ramaikan bila ada bangsa lain yang merendahkan martabat bangsa dan anak bangsa.

Jokowi mungkin alpa dan amnesia dengan statemennya saat Pilpres lalu, namun rakyat tidak akan pernah amnesia dengan frasa Jokowi itu. Dan sebagai rakyat kita wajib dan harus meminta pertanggungjawaban Jokowi soal statemennya itu.

Bila dibandingkan dengan kepemimpinan terdahulu, Jokowi memang agak lamban dalam soal iklan yang merendahkan anak bangsa itu. Apalagi berbagai problem dalam negeri ini saat ini sungguh menguras pikiran Jokowi sebagai Presiden.

Namun sebagai Presiden yang dipilih rakyat termasuk para TKI kita yang ada di luar tanah air, Jokowi wajib membela mareka sebagai pemimpin mareka. Sudah saatnya Jokowi membalas budi baik para rakyatnya yang kini berjibaku di negeri orang untuk mencari sesuap nasi.

Sudah sepatutnya Jokowi hadir disaat anak bangsa ini direndahkan harga dirinya oleh bangsa lain. Sudah waktunya Jokowi memberikan proteksi terhadap harga diri anak bangsa sehingga bangsa luar dan asing tak layak merendahkan martabat anak bangsa.

Dan itulah ciri seorang pemimpin yang selalu hadir dalam keadaan apapun saat bangsa dan anak bangsa direndahkan martabatnya oleh warga bangsa lain. Mari kita tunggu narasi Jokowi. Semoga frasa kita ramaikan benar-benar diaplikasikan untuk anak bangsa di negeri orang. Salam Junjung Besaoh...(Rusmin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun