Toboali sebagai ibukota Bangka Selatan terkenal sebagai daerah produk lada,.Keterkenalan Lada Toboali dan Bangka Selatan ke seantero dunia tak usah diragukan lagi. Kwalitas Lada bangka selatan sungguh sangat baik dan amat dibutuhkan dunia.
Perkebunan Lada di Bangka Selatan
Lada Bangka Selatan mengalami boomingnya saat tahun 1999 dimana saat resesi melanda negeri ini dan dunia harga lada mengalami booming yang luarbiasa. tak pelak masyarakata bangka selatan pada era itu sungguh sejahtera. dengan harga Lada berkisar diantara rp-100 hingga rp.150 ribu rupiah, masyarakat bangka Selatan sungguh-sungguh mengalami masa-masa yang sejahtera.
Hal ini terlihat dari berbagai produk berupa kendaraan roda dua dan empat terparkir di halaman rumah penduduk Bangka Selatan. Rumah penduduk pun tak kalah mentereng dengan real estate di jakarta, Jumlah jemaah naik haji pun berlipat ganda> Bangka Selatan seakan menjadi pasar bagi berbagai produk.
Sekarang masa-masa keemasan Lada telah berganti dengan masa pertambangan timah. hamp[ir disetiap penjuru daerah Bangka Selatan yang terdiri dari 8 Kecamatan penambangan oleh rakyat adalah pemandangan yang biasa. Apalagi harga Lada sudah tak sesuai lagi dengan biaya yang harus dikeluarkan petani.
Sayangnya keberpihakkan pemda Bangka Selatan terhadap sektor pertanian dan perkebunan hanya hebat dan garang diatas kertas alias peraturan daerah tanpa aksi nyata. Padahal dalam perda NO 10 tahun 2011 tentang RJPMD dengan tegas telah diatur tentang prioritas pembangunan tahun 2010-2015 dalam sektor pertanian dan perkebunan ini.
Apalagi saat ini banyak Hutan di Bangka Selatan yang berstatus sebagai Hutan Produksi dan hutan Lindung yang tak pernah diaksikan pemda bangka Selatan untuk dijadikan sebagai lahan produktif untuk perkebuanan dan pertanian masyarakat. Dan kalau ini dimanfaatkan dan diekploitasi masyarakata maka UU NO 40 tentang kehutanan akan mareka terima sebagai penjarah hutan.