Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kabinet Jokowi Diragukan Kualitasnya

25 Oktober 2014   18:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:46 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam tiga hingga empat hari ini, kita sebagai penguasa negeri ini telah menyaksikan adegan orang-orang yang menemui atau dipanggil Jokowi ke Istana. Kedatangan mareka yang dipanggil ke Istana tentunya tak jauh dari isu seputar pembentukan Kabinet Jokowi JK.

Kendati hampir orang yang dipanggil tak satu pun yang menyatakan  bahwa dirinya akan diamanahkan Jokowi sebagai Menteri, namun dari sisi bahasa tubuh dan gaya bahasa mareka, kita dapat mengenalinya.

Ada yang belum ketemu Jokowi di Istana sudah menebarkan senyuman. Ada yang usai dipanggil menjawab sekenanya dengan raut wajah bahagia. Dan ada pula yang menjawab dengan kalimat mudah-mudahan.

Terlepas apapun kapasitas mareka saat dipanggil Jokowi dan apapun jawaban yang mareka berikan usai bertemu Jokowi, kita sebagai publik sangat memahami dan mengetahui kepentingan mareka dipanggil ke Istana kalau bukan soal urusan Kabinet.

Namun dari begitu banyak orang yang dipanggil Jokowi ke Istana hingga mencapai dua puluh orang, kita sebagai publik mulai meragukan kwalitas para pembantu Jokowi sebagai Presiden yang akan mengimplementasikan visi misinya kepada rakyat.

Diksi kerja, kerja dan kerja yang selalu dijadikan jargon oleh Jokowi tampaknya akan sukar dan teramat sulit dilaksanakan dan terealisasi kalau kita melihat mareka, figur dan profile para kandidat yang dipanggil ke Istana. Apalagi dalam waktu singkat bisa menterjemahkan keinginan Jokowi. Bak punguk merindukan bulan.

Kita pahami betul bahwa dalam bidang kemaritiman yang menjadi prioritas Jokowi, bukan sesuatu yang gampang untuk direalisasikan tanpa seorang menteri yang berkwalitas dan memiliki nilai pengabdian yang tinggi terhadap bidang tugas itu.

Demikian pula untuk bidang kePU-an yang kini digabung bersama Perumahan Rakyat. tanpa adanya menteri yang berkwalitas dan berkompetensi tinggi terhadap bidang tugasnya, jangan harap infrastruktur dan kebutuhan primer rakyat bernama rumah akan terealisasi. Apalagi kalau menteri yang membidangi posisi itu bukan ahlinya.

Setali uang dengan bidang pendidikan dasar dan menengah yang kini digabung bersama kebudayaan, kalau melihat profil dan figur yang datang ke Istana, kita amat meragukan kondisi pendidikan dasar dan menengah kita lima tahun mendatang. Apalagi kita mahfum bahwa pendidikan adalah aset bangsa yang  bernilai tinggi yang harusnya mampu menelurkan dan membiakkan manusia indonesia yang unggul dan bermartabat sebagai anak bangsa.

Ditengah masa penungguan dan penantian semua elemen bangsa terhadap Kabinet Jokowi, sudah waktunya Jokowi Jk kembali merestorasi dan mengolah revolusi mental sebelum mengumumkan Kabinet yang akan membantunya.

Tampaknya kalau hanya berharap dari para figur dan profile mareka yang telah dipanggil ke Istana, asa, harapan dan ekspektasi rakyat terhadap pemerintahan Jokowi Jk hanya eforia semata dan sesaat yang berujung kepada penghujatan terhadap Jokowi JK pada akhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun