Lewat twitter Presiden SBY memerintahkan Wapres Boediono untuk segera mengambil langkah dan aksi yang tepat akibat melonjaknya harag gas tabung 12 kg. Dan dalam hitungan menit, Wapres langsung meresponnya degan memanggil pihak terkait untuk mencari solusi tepat guna sehingga lonjakan harga tabung gas tidak setinggi langit tujuh. Alhasil rapat yang dihadiri Menko Perekonomian dan Dirut Pertamina yang berlangsung di Kantor Wapres hanya memproduksi kesepakatan untuk mengembalikannya kepada SBY sebagai Presiden. Pertanyan kita sebagai rakyat awam adalah apa tugas Wapres? Bukankah dalam UUD telah dijelaskan dengan tegas bahwa Wapres membantu Presiden. Lantas kalau semua dikembalikan kepada Presiden sementara aspirasi dan suara rakyat yang telah menggelegar ke langit tujuh itu.
Kita tentu tahu dengan sejarah Bung Hatta sebagai Wapres. Sebagai Wapres Bung Hatta bukan cuma ingin rakyat cerdas otaknya namun juga cerdas ekonominya. Sebagai orang nomor dua di Indonesia saat itu BUng Hatta benar-benar mengabdikan dirinya untuk bangsa Indonesia. Bung Hatta adalah pejabat negara yang tidak pernah mengambil keuntungan dari jabatannya sehingga untuk membeli sepatu bally pun bagi beliau adalah mimpi.
Dan ketika jabatan Wapres dirasakan Bung Hatta tak memberi manfaat dan berdayaguna bagi masyarakat Indonesia beliau pun mundur sebagai Wapres.
Namun kini apa yang dilakukan para pejabat negeri ini termasuk Wap[res justru ketika diberi otoritas justru tidak mampu mengaplikasikan tugas itu untuk kepentingan masyarakat banyak. Harusnya ketika amanh dari Pak SBy telah diberikan kepada Boediono mestinya kalau beliau berjiwa pengabdi dan berjuang untuk rakyat keputusan soal harga tabung gas 12 kg telah ada dan diproduksi. Soal ada perbedaan pendapat dengan Presiden itu soal lain. Apalagi teriakan rakyat tentang harga gas sudah melengking hingga ke langit tujuh. Kalau kita melihat kinerja Wapres kemarin, harusnya Boediono segera mengikuti jejak langkah Bung Hatta yang MUNDUR karena jabatn Wapres tidak mampu berkontribusi buat rakyat. Buat apa kita bangga dengan atribut jabatan sementara produk dari jabatan yang kita emban nihil bahkan menyusahkan pimpinan. Pertanyaan kita apakah Boediono berjiwa patriotik> Salam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H