God Bless " Raksasanya " Musik Rock Tanah Air
Pagelaran musik di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada tanggal 5-6 Mei 1973 adalah awal lahirnya raksasa musik rock tanah Air God Bless. Pagelaran musik summer  yang diikuti berbagai kelompok musik ini menandai lahirnya God Bless yang saat itu digawangi Ahmad Albar (vocal), Donny Fattah (bass), Ludwig Leman (Gitar), Soman Lubis (Keyboard) dan Fuad Hassan sebagai penabuh drum.Â
Disaat kelompok musik ini mulai medapat empati dan simpati dari berbagai kalangan pecinta musik rock Tanah Air, musibah datang. Dua pentolan grup God Bless, Soman Lubis dan Fuad Hasan meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas.
Jockie Surprajogo dan Teddy Sujaya pun masuk menggantikan posisi yang ditinggalkan Soman Lubis dan Fuad Hasan, seiring hadirnya Ian Antono sebagai gitaris menggantikan Ludwig Leman yang pulang ke Belanda.
Formasi God Bless ini adalah formasi yang paling solid menurut para pengamat dan pecinta musik rock, akhirnya pada tahun 1975, menelurkan album perdana God Bless yang diberi judul " Huma Diatas Bukit " karya bersama Donny Fattah dan sutradara kondang Syumanjaya. Â
Dan pada  era tahun 1975-an itu merupakan zamannya God Bless berjaya di panggung pertunjukan musik rock tanah air. Kelompok musik rock ini mampu  "mengalahkan" kelompok rock lainnya yang sudah eksis di belantka musik rock Tanah Air, seperti AKA, The Rollies dan Giant Stepp.  Kendati masih sering menggusung reportoar milik grup rock dunia dalam setiap pertunjukannya di panggung musik, berkat aksi panggung dan skill pemain musik God Bless yang diatas rata-rata membuat band rock ini menjadi band idola baru pecinta musik tanah air.
Saat pembuatan album ke dua " Cermin ", keyboardis Jockie Suryoprajogo keluar. Dan Abadi Soesman masuk menggantikan posisi Jockie. Â Masuknya Abadi soesman yang memiliki latar belakang sebagai musisi jazz dan kerap memainkan lagu The Beattle bersama kelompok musiknya, membuat album cermin menjadi kental nuansa jazz dan terkesan penuh kerumitan sehingga untuk memainkannya sangat dibutuhkan skill permainan yang tinggi.
Hal ini diakui oleh drummer God Bless Fajar Satriatama yang mengakui bahwa komposisi pukulan drum Teddy Sujaya pada Album " cermin" sungguh sangat hebat dan penuh kerumitan saat memainkannya.
Musik God Bless kembali berubah saat mereka menggarap album semut Hitam pada tahun 1988. Hadirnya kembali keyboardis Jockie Suryoprajogo membuat aransemen musik God Bless cenderung bernuansa rock progresif. Hal itu bisa kita dengar pada lagu kehidupan, Semut Hitam atau Bla..bla..bla. Album ini sukses dipasaran. Â
Mengutip istilah Ian Antono, Album Semut Hitam merupakan album God Bless yang paling laku. Nama God Bless kembali tereskalasi di langit musik tanah air. Â Berbagai tour panjang dalam puluhan Kota di Indonesia mengembalikan kejayaan pamor kelompok musik God Bless dalam peta dunia musik rock tanah air. Panggung musik rock kembali mereka rajai.
Pada saat menggarap album Raksasa pada tahun 1989, God Bless kembali harus kehilangan gitarisnya Ian Antono. Dan gitaris muda berbakat Eet Syahrani menjadi pengganti Ian Antono. Menurut cerita Eet Syaharani dirinya sempat berpikir cukup lama untuk mengganti posisi ian Antono di God Bless mengingat Ian Antono adalah gitaris terbaik di negeri ini dan pemberi warna pada musik God Bless.