" Jadi sekarang Pak Liluk tidak diketahui dimana tinggalnya," tanyaku kepada adikku.
" Tak satu pun warga kampung ini yang tahu dimana tinggalnya. Ada yang bilang, dia sudah wafat. Ada yang bilang dia jadi pengemis. Macam-macamlah," jelas Adikku.
Aku termangu-mangu di meja makan. Sendirian. Terbayang olehku, wajah Pak Liluk dalam gaya baju safaarinya saat menjadi Wakil Rakyat di DPRD Kabupaten. Kupejamkan mata. Hidup dan kehidupan begitu cepat berubah. Tak terduga. Kemarin berjabatan Wakil Rakyat. Sekarang menjadi seorang pengemis di jalanan.  Dulu tidur di kamar ber-AC dengan beralaskan kasuryang  super  empuk.  Sekarang jadi pengemis.  Tidur di alam terbuka dengan beralaskan kardus-kardus bekas dan koran-koran bekas sebagai selimutnya.
" Bang. Sudah ada azan Isya. Ayo kita ke masjid," tiba-tiba suara adikku bergema. Aku tersadar. Dan bergegas menuju Masjid kampung bersama Adikku.
Toboali, Selasa siang, 9 Maret 2021
Salam dari Kota Toboali, Bangka selatan