Pemilihan Presiden (Pilpres) masih lama. Masih 48 bulan lagi. Masih ribuan hari yang harus dilalui. Kendati masih jauh, narasi tentang Pilpres 2024 telah menghiasi ruang publik. Berbagai pemberitaan tentang kandidat pemimpin masa depan tahun 2024 terus bergulir.Â
Lembaga survey merilis survey mereka tentang siapa pemimpin bangsa yang akan memimpin negara ini mendatang. Â Berbagai nama digadang-gadang. Dari mulai Ketua Umum Parpol hingga Menteri dan Mantan Menteri. Bahkan nama para pemimpin daerah pun menyeruak. Muncul sebagai kandidat pemimpin masa depan bangsa.
Mungkinkah Presiden Indonesia setelah Jokowi berasal dari para pemimpin daerah?
Fakta menunjukan kepada kita, Jokowi sebelum menjadi Presiden Indonesia adalah mantan Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Prestasi Jokowi yang mampu mengeskalasi kehidupan rakyat dan dekat dengan masyarakat, menjadi salah satu barometer keunggulan Jokowi hingga mampu menuju ke kursi Presiden. Jokowi tampil sebagai orang nomor satu di negeri ini.
Di negeri ini, banyak pemimpin daerah yang berprestasi dalam memimpin daerah dan memajukan kehidupan rakyat daerahnya. Pemimpin yang amat memperhatikan denyut nadi kehidupan masayarakat yang telah mengamanahkannya jabatan sebagai pejabat daerah  bertaburan di negeri ini. Mulai dari Sabang hingga Merauke. Jabatan mereka bisa Gubernur, Bupati atau Walikota.
Dari berbagai pemberitaan media, kita tahu dengan sepak terjang para pemimpin daerah yang diamanatkan rakyatnya untuk mensejahterakan mereka. Dari berbagai pemberitaan media, kita dapat merekam bagaimana perilaku para pemimpin daerah dalam memimpin daerah dan mensejahterakan kehidupan rakyatnya.
Publik di negeri ini yang berdiam dari pulau Miangas hingga Rote amat mengenal Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga Walikota Surabaya Risma.Â
Publik sangat  tahu pula, bagaimana sepak terjang mereka sebagai pemimpin daerah. Publik sangat tahu bagaimana keberpihakan mereka sebagai pemimpin daerah untuk kehidupan rakyatnya dan kesejahteraan rakyat daerahnya. Publik sangat tahu dan amat akrab dengan nama-nama itu berikut prestasi mereka sebagai pemimpin daerah. Bahkan publik bermimpi pemimpin di daerahnya sekaliber nama-nama itu.
Para pemimpin daerah itu sungguh menyadari dan amat menyadari bahwa amanah yang diamanatkan rakyat lewat bilik suara harus dikonversikan untuk kesejahteraan rakyat.Â
Para pemimpin daerah itu sadar bahwa tanpa adanya dukungan rakyat yang memilihnya di TPS saat Pilkada, dirinya tidak akan pernah mendapatkan amanah sebagai pemimpin daerah sehingga banyak para pemimpin daerah berusaha keras dengan sekuat tenaga untuk membalas kebaikan rakyat yang telah mengamanahkannya jabatan sebagai pemimpin  dengan bekerja keras untuk kehidupan rakyatnya.
Di era Presiden Soeharto, ada Gubernur yang diangkat sebagai Menteri. Yakni Gubernur Aceh Ibrahim Hasan. Sementara di era Gus Dur, mantan Gubernur DKI Jakarta Letjen. Suryadi Sudirja diangkat sebagai Mendagri. Demikian juga di era SBY, Gubernur Sumatera Barat Gunawan fauzie diamanahkan sebagai Menteri Dalam Negeri. Mantan Gubernur Sulawesi Utara EE Mangindaan dan Mantan Gubernur Papua Fredy Numberi sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan.