Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersama, Kita " Pacak " Melawan Covid-19

13 Mei 2020   03:51 Diperbarui: 13 Mei 2020   04:12 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hingga tulisan ini dibuat, sedikitnya 1007 warga yang terinfeksi Covid-19 wafat. Dan semenjak diumumkan 2 maret lalu, sedikitnya 14, 747 warga bangsa yang terkonfirmasi infeksi Covid-19 dengan jumlah pasien yang sembuh telah mencapai angka 3.063 pasien. Sementara pasien yang dirawat mencapai angka 10.679 pasien. DKI Jakarta adalah Provinsi yang paling tinggi angka warga yang positive Covid-19 sebanyak 5.375 orang.

Akibat virus Covid-19 ini, sedikitnya 4 Provinsi dan sebanyak 77 Kabupaten dan Kota di Indonesia telah mengaplikasikan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Dan akibat Covid-19 ini, dampak ekonomi masyarakat dan bangsa Indonesia menurun. Ekonomi global dipastikan melambat, menyusul penetapan dari WHO yang menyebut dampak virus Covid-19 sebagai pendemi yang mempengaruhi dunia usaha.

Di Indonesia beberapa stimulus diluncurkan, bahkan Presiden Jokowi meminta semua pihak untuk melakukan sosial distancing, termasuk Work From Home hingga langkah kebijakan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar.

Dari fenomena diatas tampaknya kita semua elemen bangsa harus bersiap menghadapi hal yang terburuk. Untuk itu semua elemen bangsa, dari mulai Presiden hingga rakyat jelata harus bersatu padu. Harus dalam satu irama dalam menghadapi virus Corona ini. 

Tak perlu lagi ada narasi yang berbalut pencitraan yang berselancar di publik. Pemilihan Presiden masih jauh. Masih empat kali Bulan Ramadan lagi. Masih empat tahun lagi. Masih 2000 hari lagi. Masih 48 bulan lagi. Masih jauh. Bahkan sangat teramat jauh. 

Tak perlu lagi ada akrobatik kata-kata yang berkeliaran didunia maya dan media sosial yang berbungkus pencitraan. Ini bukan soal politik. Ini tentang kemanusiaan. Tentang hajat hidup publik. Tentang hak sehat warga bangsa yang wajib dilindungi dan terlindungi.

Di depan mata kita dan kekinian, rakyat butuh aksi nyata dari para pemimpin bangsa dan daerah untuk bersama-sama mencari solusi terbaik dalam melawan virus Corona.

Rakyat butuh solusi dan solusi yang dapat menghentikan penularan virus Corona sehingga kehidupan masyarakat kembali normal seperti sediakala.

Kita tahu, bahwa bangsa ini bangsa besar. Itu adalah sebuah aksioma. Diakui bangsa-bangsa luar. Diakui dunia internasional. Bangsa yang mampu bangkit dari ketertindasan kaum imperialis yang menjajah.

Bangsa yang mampu meraih kemerdekaan dengan semangat patriotisme. Semua itu bisa diperoleh karena semua elemen bangsa bersatu padu melawan jahatnya kaum Kolonialisme yang menjajah dan menghisap darah Ibu Pertiwi.

Belajar dari sejarah dan pengalaman para pendahulu kita, sudah saatnya kita mengadopsi kerja nyata dan aksi nyata dari para pendahulu kita dalam mengusir kaum penjajah dari Ibu Pertiwi dengan cara semua elemen bangsa bersatu padu dengan menghilangkan ego sektoral. Apalagi merasa paling hebat dan pintar serta cerdas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun