Hari ini 21 Juni 2018, Presiden RI Joko Widodo telah menginjak usia ke-57. Usia yang sangat matang dalam kehidupan seorang manusia Indonesia.Â
Apalagi dalam kapasitas Pak Jokowi sebagai kepala negara dan Kepala Pemerintahan sebuah bangsa yang besar yang bernama Indonesia. Tentunya usia 57 tahun ini amat mendukung akselarasi Pak Jokowi dalam mengambil kebijakan untuk kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia.
Sebagai rakyat Indonesia yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan, tentunya saya mendoakan Pak Presiden terus sehat dan selalu bahagia serta dalam lindungan Allah SWT dalam memimpin bangsa yang besar ini sehingga kebesaran marwah bangsa ini dimata dunia internasional makin disegani dan dihormati sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Di hari yang istimewa ini, tentunya Pak Presiden tak perlu kado istimewa dari kami sebagai rakyatnya. Bahkan kado dari rakyat tentunya akan membuat Pak Presiden dianggap menerima gratifikasi oleh KPK.Â
Saya yakin dan percaya doa yang tulus dari seluruh rakyat Indonesia adalah kado yang istimewa bagi Pak Presiden. Dan kita tahu pula selama ini Pak Presiden selalu memberikan kado bagi rakyat dalam setiap blusukannya ke daerah, walaupun Pak Presiden belum pernah berkunjung atau ngayau ( dalam bahasa Toboali) ke daerah saya Toboali Bangka Selatan.
Pada hari yang istimewa ini, kami dengan sejuta harapan meminta kepada Presiden Jokowi untuk terus bekerja dengan ikhlas dan tulus bagi kepentingan masyarakat dari Pulau Miangas hingga Rote sehingga mampu mengeskalasi derajat hidup rakyat.Â
Soal kritikan dan suara-suara miring yang berkembang diseantero jagad raya, terutama dari kalangan elite bangsa anggaplah sebagai nutrisi bagi Pak Jokowi dalam bekerja untuk kepentingan rakyat secara komprehensif.Â
Janganlah suara miring dan kritikan yang datang menghampiri itu membuat Bapak kendor dalam mengabdi sebagai pemimpin bangsa. 250 juta rakyat Indonesia menunggu karya Bapak sebagai Presiden yang mereka pilih langsung di TPS pada tahun 2014 lalu dengan penuh keikhlasan dengan asa yang besar dibawah kepemimpinan Bapak sebagai Presiden bangsa ini maju dan kesejahteraan hidup rakyat pun tereskalasi derajat kehidupannya.
Kami sebagai rakyat tak pernah neko-neko terhadap kepemimpinan bapak sebagai Presiden. Kami sebagai rakyat tak pernah menuntut banyak dari Bapak sebagai pemimpin kami sebagaimana tuntutan elite bangsa ini kepada Bapak sebagaimana yang seringkali kami denger di tipi.Â
Kami sebagai rakyat hanya meminta bapak bekerja keras dalam mengemban amanah sebagai pemimpin Indonesia dan kesejahteraan kami sebagai rakyat tereskalasi. Derajat kehidupan kami pun terangkat sebagai manusia yang berdiam diri di negara yang kaya raya ini. Itu saja.
Diakhir tulisan ini, saya mendoakan Bapak dan keluarga selalu sehat dalam menjalani aktivitas yang sangat padat sebagai pemimpin bangsa dan berharap Bapak terus berjuang, berjuang dan bekerja untuk kepentingan rakyat Indonesia tanpa pamrih tentunya.Â