Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wisma Samudera Toboali, Saksi Sejarah yang Terabaikan

29 Januari 2014   11:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:21 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13909698531974922040

Ini adalah bangunan peninggalan kolonial Belanda yang berada di Kelurahan Tanjung Ketapang Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan. Pada masa kemerdekaan gedung yang bernama Wisma Samudera ini merupakan Kantor Wedana. Presiden Soekarno pernah berisirahat di gedung ini ketika dirinya di tawan di Mentok sekitar 300 Km dari Toboali. Di Gedung ini Soekarno sempat berorasi untuk membakar semangat para pejuang di daerah Toboali dan Sekitar. Pada saat datang ke Toboali dari Mentok Presiden Soekarno di temani oleh Mr. Agus Salim. Wisma Samudera pada era tahun 70-an digunakan sebagai Kantor Camat dan menjadi pusat aktivitas kegiatan kantor Kecamatan. Misalnya sebagai tempat resepsi malam HUT RI. Gedung ini juga pernah dijadikan sebagai Kantor pembantu Bupati Wilayah Bangka Selatan sekaligus sebagai tempat kediaman resmi Pembantu Bupati. Setelah Bangka Selatan diresmikan sebagai daerah kabupaten Gedung ini seakan-akan menjadi bangunan tua yang dibiarkan. Pemerintah Pusat dalam hal ini kementerian Pariwisata dan Kebudayaan seolah-olah tutup mata terhadap bangunan tua yang menyimpan berbagai sejarah. Bahkan bangunan yang menjadi saksi sejaraha perjalanan bangsa ini sempat dijadikan sebagai tempat penangkaran sarang burung walet oleh pengusaha lokal. Sebagai rakyat Indonesia yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan kita berharap kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementrian pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadikan bangunan Wisma samudera ini sebagai aset sejarah yang terlindungi dan terawat dengan baik sebagai warisan sejarah untuk anak cucu kita. Bagaimana pun juga gedung Wisma Samudera adalah bagian dari sejarah bangsa ini. Bukankah kata Bung Karno kita tidak boleh melupkan sejarah bangsa. Lalu pertanyaannya kenapa kita lupa, amnesia dan alpa akan sejarah bangsa? [caption id="attachment_292725" align="aligncenter" width="590" caption="Wisma Samudera Toboali yang terabaikan"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun