Peristiwa banjir yang menimpa SDN 15 Puput Toboali Bangka Selatan beberapa waktu lalu telah membuat para pelajar SDN itu terpaksa tak sekolah. Mareka pun terpaksa dipulangkan karena ruang tempat mareka menuntut ilmu sebagai bekal masa depan tak bisa dinikmati dengan nikmat.
Dan usaha pun telah dilakukan Pemda Bangka Selatan lewat Dinas Pendidikan. Namun sebagai daerah tertinggal dengan anggaran yang terbatas, apalah daya Dians Pendidikan Bangka Selatan. Apalagi PAD daerah yang baru berusia ini hanya berkisar sekitar 30 Milyard.
Anehnya Pemerintah Pusat khususnya Departemen pendidikan dan Kebudayaan seolah-olah lepas tangan, Mendikbud M. Nuh membisu. Tak ada respon. Padahal tanggungjawab pendidikan ada ditangan M. Nuh selaku Mendikbud. Seandainya tak mampu mengatasi kondisi pendidikan dengan beragam persoalan, tentunya MUNDUR adalah jalan terbaik.
Pendidikan adalah aset masa depan bangsa. Bagaimana para epwaris bangsa dan negeri ini akan mampu memikul tanggungjawabnya sebagai generasi penerus bangsa kalau sarana pendidikan amat memprihatinkan. terutama didaerah-daerah yang jauh dari pusat pemerintahan.
Dan saya pikir ini adalah bentuk ketidakpedulian Mendikbud terhadap kondisi pendidikan yang ada di daerah-daerah, terutama daerah pemekaran yang anggarannya memang masih minim dan terbatas sesuai dengan kemampuan daerah pemekaran yang memang baru berusia seumur jagung dan singkong. Dan M. Nuh sebagai mendikbud memang lebih sibuk mengurus sekolah-sekolah di Jawa daripada di Sumatera. Intinya janganlah kita berharap banyak dari Mendikbud M. nuh dalam pembangunan pendidikan di negeri ini. Mari kita menunggu Mendikbud yang baru saja. (RUSMIN)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H