Ramadan Bulan Perjuangan, Jangan Di sia-Siakan.
Oleh : Mimi Husni (Aktifis Muslimah)
Ramadan adalah bulan suci, salah satunya bulan perjuangan dan dianjurkan untuk meningkatkan kualitas dan kuntitas ibadah. Setiap amalan ibadah yang kita kerjakan di bulan Ramadan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT. Ramadan tahun ini harus lebih bermakna dan membawa perubahan dari tahun-tahun sebelumnya.
Apakah 'perjuangan' yang dimaksud disini adalah perjuangan kita menahan setiap hawa nafsu selama berpuasa? tepat sekali, bahwa selama kita berpuasa ternyata kita dilatih oleh Allah Swt untuk bisa menahan diri kita dari segala hal yang bisa membatalkan dan mengurangi pahala puasa Ramadan. Puasa melatih kita untuk meninggalkan perkara yang haram, Ini sangat luar biasa, dan menjadi bukti bahwa seorang muslim sejatinya mampu untuk meninggalkan sesuatu yang Allah Swt larang demi menjalankan syari'at-Nya.
Sebelum datangnya Ramadan banyak aktifitas yang dilakukan tanpa bisa memilah mana yang mendatangkan kebaikan atau bahkan menjerumuskan pada keburukan, semuanya dilakoni demi memuaskan keinginan dalam pergaulan atau aktifitas semata. Namun, semua Nampak berbeda dengan hadirnya Ramadan.
Banyak sekali aktifitas bermanfaat yang bisa dilakukan selama Ramadan, sehingga mencegah kita dari perbuatan yang sia-sia dan bermalas-malasan, seperti: ikut meramaikan masjid dengan sholat tarawih, baca Al-qur'an, berburu ta'jil saat berbuka puasa di masjid-masjid, menghadiri majelis-majelis ilmu, sahur on the road, bagi-bagi ta'jil, planning Ramadan yang belum sempat di laksanakan pada Ramadan sebelumnya sehingga berlomba-lomba untuk mencapai target yang telah di list dan berbagai aktifitas positif lainnya untuk mendulang pahala, dan I'tikaf d masjid pada sepuluh malam terakhir untuk mendapatkan lailatul qadar/pahalanyanya.
Selanjutnya, aktivitas jihad juga terjadi pada bulan Ramadan. Di buktikan dengan banyak kemenangan, seperti pada kemenangan badar, khandak, tabuk, 'ain jalut dan lainnya, yang berhasil di raih oleh Rasulullah Saw dan kaum muslimin, semua itu dilakukan pada saat berpuasa. Pasukan besar yang di mobilisasi oleh Rasulullah Saw dari Madinah menuju Mekkah, yang terkenal dengan peristiwa Fathul Makkah pada bulan Ramadhan.
Pun demikian dengan para sahabat Nabi dan pahlawan-pahlawan Islam lainnya, juga bergiat di berbagai penaklukan yang dilakukan di bulan Ramadan meskipun dalam keadaan berpuasa. Dibalik kemenangan besar atas pasukan salib oleh Shalahuddin al-Ayubi yang berlangsung di bulan Ramadan, ada ungkapan yang disampaikan oleh Shalahuddin al-Ayyubi bahwa umur itu pendek dan kematian itu senantiasa mengancam. Maka kondisi berpuasa tidak menjadi alasan serta halangan dalam beraktifitas dan meninggikan kalimat Allah SWT.
Peristiwa-peristiwa penting pada bulan suci Ramadan ini, cukup menunjukkan bahwa bulan suci ini bukan waktu untuk bermalas-malasan dan berpangku tangan, melainkan momentum untuk pengukuhkan perjuangan Islam, mengasah keikhlasan dan kesungguhan berkorban dalam perjuangan menegakkan agama Allah dalam kehidupan.
Maka marilah kita tengok semangat Rasulullah, para sahabat dan pahlawan Islam yang berpacu dalam mengisi Ramadan dengan amalan-amalan terbaik mereka. Tentu ini tidaklah serta-merta kita harus berperang/jihad. Karena jihad itu ada medannya. Namun, catatan penting yang bisa kita ambil hikmah di dalamnya ialah semangat Ramadan di dalam ibadah yang saat ini bisa kita optimalkan.
Menuntut ilmu misalnya, hadirnya kita dalam majelis-mjelis keilmuwan bahkan mengikuti forum diskusi online/offline ini pun menjadi wasilah bagi kita untuk belajar & memperdalam ilmu tentang Islam. Rasulullah saw bersabda:
