Mohon tunggu...
Mimbar Puan
Mimbar Puan Mohon Tunggu... Lainnya - Komunitas

Komunitas Mimbar Puan adalah komunitas independen yang bergerak di bidang isu perempuan dan anak yang referensinya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pandangan Islam dalam Krisis Kemanusiaan Palestina

21 Juli 2024   13:49 Diperbarui: 21 Juli 2024   13:54 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandangan Islam dalam Krisis Kemanusiaan Palestina

Beberapa waktu yang lalu tentara israel kembali menyerang ratusan warga Gaza, Palestina. Sehingga dalam sehari ada 112 orang dilaporkan tewas dalam agresi tersebut. Para korban merupakan warga sipil yang sedang mengantri dan berkumpul menunggu bantuan makanan di Gaza bagian Utara, sehingga kejadian ini banyak menambah jumlah korban jiwa dari perempuan dan anak-anak.

Krisis Kemanusiaan yang terjadi di Palestina Ini merupakan  konflik atas dasar pertimbangan agama, bukan kemanusiaan karena awal  datangnya Israel ke Palestina mereka mempercayai dari kitab-kitab suci mereka bahwa Palestina ini adalah tanah terjanji  untuk orang-orang Yahudi, oleh karena itu pembantaian yang terjadi secara jelas didasari oleh agama, adapun kemanusiaan itu adalah bentuk naluri kemanusiaan mereka karena mereka tidak percaya akan agama Islam.

Ribuan BOM bahkan ton yang mereka ledakan di Gaza itu luar biasa, bahkan yang kita lihat bayi-bayi dan anak-anak kecil yang tidak berdosa dibantai karena genosida itu, yang dimana salah satu alasan Israel adalah karena takut nantinya anak muda di Gaza ini yang bakal memperjuangkan Palestina.

Hal ini membuktikan bahwa Israel memandang anak-anak bayi itu seperti Musa kecil bagi Fir'aun, karena kita tahu bahwa dulu  Fir'aun takut dengan bayi laki-laki yang lahir di Mesir, karena mereka tahu kelak ketika besar mereka bisa menggulingkan kekuasaan Fir'aun, maka seperti itulah Israel hari ini melihat bayi-bayi yang ada di Gaza, Israel takut kalau besar, anak- anak muda ini yang akan menjadi pejuang-pejuang Palestina.

Lantas, bagaimana seharusnya tugas kita sebagai seorang muslim yang masih banyak memilih untuk diam, malas untuk ikut bersuara, bahkan pesimis dengan Genosida yang terjadi pada saudara kita di Gaza, padahal secara jelas Rasulullah mengingatkan kepada umatnya "Tidaklah seorang muslim membiarkan Muslim lainnya (tanpa mendapatkan pertolongan) saat kehormatannya dirampas dan harga dirinya dirusak, kecuali Allah akan menghinakannya saat ia membutuhkan pertolongan- Nya." (HR Abu Dawud).

Ternyata islam menjawab tentang bagaimana orang orang yang hari ini mereka mau bergerak itu dipengaruhi oleh kebersihan dan kekuatan jiwanya, dimulai dari individunya sendiri, mereka yang punya harapan dan keyakinan bahwa kalau kita bergerak kita bisa berdampak, bisa mengubah sesuatu bahkan lebih dari itu kita bisa menjadi point-point kebebasan palestina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun