Mohon tunggu...
Mimbar Puan
Mimbar Puan Mohon Tunggu... Lainnya - Komunitas

Komunitas Mimbar Puan adalah komunitas independen yang bergerak di bidang isu perempuan dan anak yang referensinya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

24 Juta Anak-Anak Sudan Terancam!

1 Juni 2024   22:18 Diperbarui: 1 Juni 2024   22:52 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak konflik sudan memanas pada April 2023 lalu yang mempertemukan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF), CRS – sebuah badan independen yang menjamin hak dan perlindungan anak di seluruh dunia telah mendokumentasikan serangkain kekejaman.

Terdapat laporan yang mengkhawatirkan terhadap pemerkosaan warga sipil, termasuk anak-anak, penolakan akses kemanusiaan yang berdampak pada akses anak-anak terhadap kebutuhan dasar, dan pelanggaran hak-hak ekonomi dan sosial anak-anak. (UN, 03/24)

Dalam laporan CRC disebutkan bahwa terjadinya peningkatan tajam jumlah anak-anak yang terbunuh atau menjadi korban kekerasan seksual sebagai senjata perang dibandingkan tahun sebelumnya. Anak-anak mempunyai risiko yang lebih tinggi mengingat meluasnya perekrutan anak-anak dengan senjata, khususnya di Darfur dan wilayah lain.

Belum lagi sekolah-sekolah di seluruh negeri telah dihancurkan atau setidaknya 170 kampus diubah menjadi tempat penampungan darurat, sehingga membahayakan hak anak-anak atas pendidikan selama bertahun-tahun yang akan datang dan membuat mereka terpapar akan resiko eksploitasi seksual dan perdagangan manusia.

Kondisi yang memprihatinkan ini juga mengakibatkan kekurangan makanan serta air minum bersih, UNICEF menemukan 3,7 juta anak mengalami kekurangan gizi akut, termasuk 730.000 anak mengalami kekurangan gizi akut parah. Serta yang memperburuk situasi adalah dua pertiga warga Sudan tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan setelah 70-80% rumah sakit berhenti beroperasi karena kekurangan pasokan medis, termasuk obat-obatan penyelamat nyawa.

Berdasarkan fakta dan data yang telah dipaparkan, konflik dan perang tersebut telah mengakibatkan penderitaan bagi semua. Perempuan dan anak-anak khususnya yang paling dirugikan. Atas hal ini pula membuktikan bahwa dunia semakin tidak aman bagi perempuan dan anak-anak. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun