Mohon tunggu...
Mima Anwar
Mima Anwar Mohon Tunggu... -

A learner

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Fatin dan Mikha?

3 Juli 2013   19:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:03 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fatin dan mikha. Siapa yg tidak kenal mereka berdua. Dua penyanyi muda belia dikenal melalui ajang pencarian bakat x factor di salah satu tv swasta. Sejak karantina mereka berhubungan dekat dan kerap dijodoh2kan oleh kontestan lain. Di dunia twitter bahkan bermunculan fanbase yg terang2an mendukung dan berharap mereka menjalin hubungan yg lebih dari pertemanan. Berbagai penyelenggara acara pun sering menyandingkan mereka sebagai duet. Sepertinya pasangan yg ideal. Apakah benar?

Sebelumnya perlu ditegaskan bahwa saya tidak bermaksud menulis tentang perasaan fatin atau mikha. Itu hak mereka. Yang ingin saya soroti adalah para shipper, mak comblang, rekan alumni x factor, fanbase di twitter atau siapapun yg selalu berusaha mendekatkan2kan mereka.

Ok. Lets be realistic. Sebenarnya mereka 2 sosok yang sangat berbeda. Kepribadian, pergaulan, dan terutama nilai2 agama. Banyak orang mengatakan cinta dapat mengalahkan segalanya, dan sepertinya memang, kalaupun cinta itu ada (dan bahasa tubuh mereka mengatakan ya) maka, againts all odds, akan menjadi love story yang menghibur banyak hati org2 yg haus akan romantisme sesaat yang menumpulkan pikiran dan mematikan kalbu.

Namun tanpa mengecilkan arti cinta, beberapa hal perlu diperhatikan:

1. Mereka berasal dari keluarga yg masing2 taat akan agamanya. Tidak adil rasanya kalau para shipper seolah2 mengabaikan hal ini, menutup mata dan lebih mementingkan romansa sesaat daripada esensi proses perjodohan itu sendiri, yaitu menikah. Ya, menikah. Untuk apa membangun hubungan yang kelak akan menimbulkan kesedihan karena perbadaan prinsip mendalam?

2. Faktor keluarga. Selama ini keluarga fatin lebih terlihat lunak dibandingkan keluarga mikha yang sempat terang2an tdk setuju. Namun saya melihat ini sebagai bentuk kebijaksanaan Pak lubis dalam menyikapi masalah pergaulan anaknya. Saya yakin beliau lebih memilih pasangan yang seagama bagi anaknya. Baik itu untuk sekarang atau nanti. Lagi2 tidak adil bila shipper mengenyampingkan faktor keluarga, dan mengedepankan "Cinta buta"

3. Coba bercermin, sebenarnya apa yg diinginkan shipper ? Kalau kebahagiaan fatin dan mikha, biarkan saja mereka berinteraksi, tak perlu campur tangan apalagi paksaan shipper. Jangan menggunakan mereka sebagai sarana iseng, lucu2an, atau pelampiasan kerinduan akan romantisme remaja yg tak akan terulang.

4. Bagi shipper muslim, sbg pengagum fatin,sejujurnya saya harus berkata: inilah cermin kaum muslim saat ini. Banyak yang berjilbab tapi justru paling depan mendukung fatin dengan mikha. Masih banyak pemuda muslim berkualitas yang jauh lebih baik untuk fatin. Semakin shipper mendesak fatin, semakin sulit baginya untuk mencari pasangan yang lebih baik, dewasa dan mampu membimbingnya. Atau lebih afdholnya, hindari hubungan asmara, toh saat ini waktunya untuk berkarya. Fatin deserves more. Dan pastinya dia tidak perlu berada pada situasi dimana ia akan rentan dibully oleh pihak lain. Jika kau benar2 fans atau teman fatin, anjurkan agar ia cepat beranjak, tak usah berkutat dgn 'masalah' ini..dunia sangat luas dan masih banyak yang dapat ia (fatin) peroleh..

Ok, terakhir; saya ingin mengutip ucapan fatin beberapa hari setelah menang x factor yang akhirnya membuat saya kagum dengannya, kira2 seperti ini: "Aku mau bikin album yg creepy2, dark, beda, nggak soal cinta2an melulu..org2 nganggap kalo remaja tuh musti cinta2an, plz itu nggak banget!"

Kalau fatin menghindari soal cinta2an, kita sebagai fans harus mendukungnya, ok?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun