Hampir jam sembilan. Â Aku masih berdesakan dengan pantat Jakarta neng. Â Terlalu sulit menarik tali kekang agar Jakarta sedikit tenang. Â Memang benar benar binal lintang pukang.
Mampatnya lalu lintas neng. Â Seperti rombongan semut terhalang comberan. Â Mobil dan motor saling termangu. Â Pulang pergi kerja layaknya menonton film hantu. Â Selalu saja berjibaku.
Semestinya aku mendengar musik saja. Â Lagu lagu lawas Queen, tapi Fredy Mercury sudah tiada. Â Atau hentakan nakal Nirvana, tapi Kurt Cobain juga sudah tiada. Â Aku takut orang mati bernyanyi neng. Â Itu mengingatkanku pada sebuah novel misteri. Â Aku tak usah cerita ya neng, ngeri.
Apa aku saja yang bernyanyi neng. Â Mencoba menjadi Pavarotti, aku mengantuk. Â Mencoba menjadi Enrique Iglesias, aku tak paham latin. Â Menjadi Rhoma Irama, mungkin boleh juga. Pilihan terakhirku, menjadi Kang Darso saja neng. Â Maestro lagu lagu sunda yang menyedot hati.
Nah, sambil berkhayal tadi. Â Rupanya jalanan mulai sepi. Mungkin besok saja neng, saat kepadatan mulai tersengat api, aku akan mulai menyanyi.
Jakarta, 15 Mei 2017
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI