Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Cinta Kembali Pulang

4 Juni 2017   20:56 Diperbarui: 4 Juni 2017   21:24 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Asap tipis menari narikan kegeraman pada panas yang hampir pudar.  Kopi ini sudah terlelap bersama dingin.  Mestikah aku minum sedang aku mengharap panasnya lah yang membuatku terjaga?

Menuangkan lagi air mendidih hanya membuat rasanya semakin berantakan. Seperti sedang ditelikung rindu lalu senyuman yang dinanti datang bertubi tubi.  Batin bisa tertekuk tekuk seumpama nyanyian burung dekuk. 

Ambil gelas yang lain lagi kata khayalanku berusaha ramah.  Didihkan kopimu bersama air yang bergolak.  Itu akan membuatmu terjaga sepanjang malam.  Menuliskan sajak sajak tentang cinta yang akhirnya kembali pulang.

Bogor, 4 Juni 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun