Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa Asin Menguapkan Pahit

30 Juli 2017   15:23 Diperbarui: 30 Juli 2017   15:35 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lautan menampi titik titik kecil garam

Lantas mengemasnya bersama uap air

Hendak dikirimkan ke seribu makam

Tempat rasa asin telah dikuburkan

Alangkah gilanya memiliki lautan tak berpagar

Namun garam dibiarkan larut dalam hambar

Malah di tetesi rasa pahit dengan sengaja

Apalagi jika bukan untuk menidurkan Batara Kala

Naif berjuta juta

Persembahan dari barisan hati bersendawa

Kekenyangan dan kegemukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun