Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjahit Bait Menyalakan Lentera

31 Juli 2017   22:03 Diperbarui: 31 Juli 2017   22:12 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Beberapa gerombol awan hitam

Berhambur di langit Tarakan

Menyudahi hari hari panas selat Makasar

Menuju gelap yang dikirim oleh malam

Selarik garis kemerahan

Berteduh di bawahnya

Memamerkan diri dengan rasa percaya

Para pecinta senja akan buru buru menjahit bait

Para pemburu malam akan segera menyalakan lentera

Keindahan alam memang  tak berkesudahan

Matahari dan hujan adalah orangtua bianglala

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun