Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menguasai Kesedihan Langit

29 Juni 2017   10:32 Diperbarui: 29 Juni 2017   10:40 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada campuran rasa kelu

Dalam seduhan kopimu pagi ini

Pahit, getir dan asam

Bercampur dengan manis yang pekat

Seolah memanggilku dari ujung bumi sebelah sana

Di dekat kutub utara

;selamat pagi, aku kirimkan bunga bunga es untukmu.  Di situ ada cintaku.  Sekaligus serpihan ketermanguanku.  Terbungkus lembar lembar daun melati kesukaanku.

Aku menyesap kopinya dengan cepat

Aku tidak mau mencernanya perlahan lahan

Aku mau menikmatinya dalam satu hentakan

Di muara jantungku yang bertuliskan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun