Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencintaimu Tanpa Ragu

14 Mei 2017   11:22 Diperbarui: 14 Mei 2017   11:28 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tak ragu ragu mencintaimu

Tapi kau masih juga lemparkan satu kodi tanya

Apa karena aku berselingkuh dengan kamboja.  Memandanginya takjub lebih lama.  Wanginya itu lho membuatku ternganga nganga.  Itu mistis apa cinta?

Apa karena aku melirik beberapa kilas pada ujung senja.  Sementara padamu hanya sekilas saja.  Sebenarnya aku hanya terheran heran.  Jingganya itu melodi apa warna?

Apa karena aku saling berkedip mata dengan rumpun bambu.  Sedangkan padamu aku justru terbelalak malu.  Padahal aku hanya termangu mangu.  Gesekan daun daunnya sungguh sungguh merdu.  Itu daun apa murai batu?

Sekarang kamu tahu.  Lepaskan tali pengikat sembilumu.  Yakinlah bahwa aku mencintaimu.  Tanpa sedikitpun ragu.

Bogor, 14 Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun