Muka gedung gedung tua itu nampak gelisah.
Takut sejarahnya kandas dan hanya jadi tumpukan puing basah.
Padahal banyak kisah yang belum dituliskan.
Banyak darah tumpah yang belum terkeringkan.
Banyak air mata ruah yang belum sempat dihapus sapu tangan.
Mungkin saja kesengsaraan melapisi setiap dindingnya.
Mungkin saja penderitaan pilu menjadi kerak di antara kusam atapnya.
Mungkin saja bahkan ada kebahagiaan tercurah di lelumutan lantainya.
Gedung gedung renta kota tua.
Tanpa tongkat tanpa penyangga.
Berusaha tegakkan muka menatap langit yang berbisa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!