Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cahaya di Wajahmu

19 Mei 2017   19:20 Diperbarui: 19 Mei 2017   19:43 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cahaya di wajahmu,

Mengurai gelapnya malam yang seharusnya sudah tiba. Menjadikan petang seperti temaram berbalur pelangi. Membuat kelelawar dan binatang malam tak jadi terbang mencari makan. Sebab dikira hari masih berbusana pagi

 

Cahaya di wajahmu, 

Menghalangi bangkitnya tubuh purnama. Tutupi sebagian langit dengan warna ikhlasmu. Membuat sang raja malam terantuk batu. Sembunyikan diri sebab tak mau kau beranjak pergi. Memilih untuk melihat aura di matamu yang setajam sembilu.

 

Cahaya di wajahmu,

Memikat heningnya fajar. Mencoret warna jingga yang seharusnya ada. Menjadi secercah terang nan gemilang. Bumi seperti lupa bahwa dia seharusnya berputar. Beri jalan pagi agar segera datang. Sibuk kagumi elokmu yang mampu punahkan sepi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun