Matanya tersenyum seperti pagi yang ranum
bibirnya menyudutkan kesepian jauh ke negeri para penyamun
yang melanun mimpi terakhir
saat malam membuka tabir
di kegelapan lorong-lorong takdir
Kamu tersamarkan kabut
tersembunyi di sela-sela kisah kasih yang luput
kamu lantas mengembarai hutan Aokigahara
menemukan banyak cinta di sana
namun semuanya telah sirna
dihapus paripurnanya sandyakala
Matanya tetap tersenyum hangat
walau sudut mulutnya tak terlihat
dari tatapannya yang bisu
aku bisa merasakan lagu-lagu sendu
melansir syair-syair asmaradana
ketika kasih Rahwana adalah puncak dari segala kisah cinta
Kamu mulai diterbangkan sayap-sayap matahari
di sebuah panorama senja yang tak pernah kehabisan misteri
kamu lalu menyudahi bekapan masa silam
dengan cara tersenyum kepada malam
Jakarta, 3 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H