Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 25

11 Juli 2020   10:22 Diperbarui: 11 Juli 2020   10:13 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasa Andalas tanpa basa basi menyebutkan kode 151-AA1414 yang didengarkan oleh Customer Service yang seperti sebelum-sebelumnya juga langsung menghubungi superiornya yang lalu mengantarkan Andalas ke dalam mengambil kotak deposit kecil.

Andalas mengucapkan terimakasih dan beranjak keluar dari kantor SNB dengan kotak di saku dalam jasnya.

Akiko menjalankan mobilnya sebentar lalu berhenti di pinggir jalan yang agak sepi karena diminta oleh Luigi. Setelah menyetel koordinat GPS lagi dan memasukkan perintah menuju sebuah tempat. Akiko mengerutkan kening melihat nama tempat tujuan mereka selanjutnya itu. Mengingat-ingat. Nama itu cukup populer.

Luigi dan semua orang duduk di kabin penumpang. Kaca pemisah kabin penumpang dan ruang kemudi dibuka sehingga Akiko yang kembali mengemudi bisa ikut melihat melalui kaca spion tengah.

Andalas membuka kotak deposit terakhir ini dengan hati berdebar. Kejutan apalagi yang telah disiapkan Dokter Adli Aslan?

Tidak ada kejutan besar. Tetap sebuah kunci. Kali ini hanya berjumlah 1 buah. Terdapat sebuah label dengan tulisan kecil pada kunci tersebut.

Semua terdiam kecuali Luigi yang tersenyum lebar. Akiko yang tidak bisa melihat jelas dari spion berteriak ke belakang.

”Apa yang tertulis di label pada kunci itu?”

Andalas dan Cecilia menjawab serentak.

”St. Moritz Castle!”

Akiko terbelalak sambil melihat ke monitor di dashboard. St. Moritz? Itu nama tempat yang diketikkan koordinatnya oleh Luigi tadi.

Bogor, 18 Mei 2020

* * *****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun