Seperti biasa Andalas tanpa basa basi menyebutkan kode 151-AA1414 yang didengarkan oleh Customer Service yang seperti sebelum-sebelumnya juga langsung menghubungi superiornya yang lalu mengantarkan Andalas ke dalam mengambil kotak deposit kecil.
Andalas mengucapkan terimakasih dan beranjak keluar dari kantor SNB dengan kotak di saku dalam jasnya.
Akiko menjalankan mobilnya sebentar lalu berhenti di pinggir jalan yang agak sepi karena diminta oleh Luigi. Setelah menyetel koordinat GPS lagi dan memasukkan perintah menuju sebuah tempat. Akiko mengerutkan kening melihat nama tempat tujuan mereka selanjutnya itu. Mengingat-ingat. Nama itu cukup populer.
Luigi dan semua orang duduk di kabin penumpang. Kaca pemisah kabin penumpang dan ruang kemudi dibuka sehingga Akiko yang kembali mengemudi bisa ikut melihat melalui kaca spion tengah.
Andalas membuka kotak deposit terakhir ini dengan hati berdebar. Kejutan apalagi yang telah disiapkan Dokter Adli Aslan?
Tidak ada kejutan besar. Tetap sebuah kunci. Kali ini hanya berjumlah 1 buah. Terdapat sebuah label dengan tulisan kecil pada kunci tersebut.
Semua terdiam kecuali Luigi yang tersenyum lebar. Akiko yang tidak bisa melihat jelas dari spion berteriak ke belakang.
”Apa yang tertulis di label pada kunci itu?”
Andalas dan Cecilia menjawab serentak.
”St. Moritz Castle!”
Akiko terbelalak sambil melihat ke monitor di dashboard. St. Moritz? Itu nama tempat yang diketikkan koordinatnya oleh Luigi tadi.
Bogor, 18 Mei 2020
* * *****