Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 11

4 Juni 2020   16:57 Diperbarui: 4 Juni 2020   16:58 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 10

Milan, 45 28 1 N, 9 11 24 E
Park Hyatt Hotel Milano

"Tapi kami ingin terus menemanimu. Kau lihat tadi seandainya kami tidak ada, bukankah kau akan menemui kesulitan untuk lepas dari para pembunuh bayaran yang semakin banyak dan semakin pula berbahaya?" Akiko menatap mata Andalas penuh permohonan. Andalas memalingkan muka. Melihat ke arah Cecilia untuk meminta bantuan.

Dokter dari Inggris itu memeluk bahu Akiko dari belakang. Mereka berdua sangat dekat dan sudah seperti adik kakak. Cecilia berbisik.

"Apakah kau akan membiarkanku dalam bahaya bersama perempuan yang menarik perhatian Andalas itu? Sementara kau bersenang-senang pergi ke Amerika bersama orang yang kau cintai? Di mana letak Bushidomu wahai putri Yakuza?"

Akiko mendengus pelan kepada Cecilia sembari balas memeluknya.

"Aku akan menemani dan mengawalmu ke Gobi. Tapi kau tidak boleh memisahkan kami saat aku ingin menggampar pipinya yang halus. Bagaimana?" Akiko memiringkan muka dan tersenyum manis memandang Cecilia.

Cecilia tertawa tergelak sampai harus menutup mulutnya. Untunglah Lian Xi tidak mendengar bisikan Akiko. Kalau tidak, bisa-bisa sekarang dia dan Andalas akan disuguhi pertandingan silat klasik antara ahli samurai dan jago kungfu.

Tanpa terasa Bernina Express telah sampai di stasiun sentral Milano. Keempat orang itu turun dengan lewat gerbong paling ujung. Hal ini sengaja dilakukan untuk mempersempit kemungkinan dijebak oleh gerombolan Helda yang bisa saja telah menunggu di stasiun ini.

Andalas menyewa kendaraan dari stasiun menuju pusat kota Milan. Dia sengaja memilih sebuah hotel tidak jauh dari Bankitalia untuk memudahkan aktifitasnya besok pagi. Hari sudah petang ketika mereka memasuki Hotel Park Hyatt Milan. Kembali Andalas memesan kamar presidential suite demi alasan keamanan. Dokter Adli Aslan membekalinya dengan uang Euro yang sangat banyak. Dia sudah membagi-baginya ke tas bawaan Akiko, Cecilia, dan Lian Xi untuk mempermudah membawanya.

Kali ini Andalas tidak menolak ketika Akiko memintanya tinggal di suite yang sama. Andalas bisa tidur di sofa besar yang ada di ruang tengah. Sementara 3 kamar lainnya ditempati oleh Akiko, Lian Xi dan Cecilia. Tubuhnya terlalu lelah setelah bermain kejar-kejaran dengan Helda dan komplotannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun