"Kami hanya tahu dari selentingan omongan orang-orang di markas Interpol. Jadi bagaimana kondisi pandemi secara global Andalas?"
Andalas menyorongkan X-One.
"Cerita lengkapnya ada di Cathy. Dia terus memantau situasi dari sebuah tempat di...." Andalas kebingungan menyebut nama tempat di mana tim Pandora berada. Lian Xi menyahut cepat.
"Gurun Gobi! Kakakku bilang itu di Gobi. Fasilitas super lengkap dan sangat tersembunyi."
Akiko mendengus. Cecilia semakin tertarik. Dibatalkannya menghubungi Cathy. Sepertinya Lian Xi tahu banyak.
"Jadi Profesor Lian Yang dan yang lain ada di sana sekarang? Apa yang sedang mereka lakukan?"
"Mereka meneruskan pekerjaan yang belum selesai di Pandora. Kakakku bilang ada beberapa sampel yang berhasil diselamatkan dari penyerbuan." Lian Xi menjelaskan.
Sambil mengemudi, Andalas kemudian bercerita apa yang telah diketahuinya dari Cathy. Termasuk bahwa semua tim ilmuwan selamat. Kecuali Willy Booth. Cecilia meneteskan airmata. Kasihan teringat Willy. Dia merasa bersalah telah melibatkannya.
"Cecil, aku rasa sekarang adalah bagianmu untuk menyusun rencana baru. Aku sendiri mendapatkan amanat dari ayah angkatku yang menitipkan kode rahasia melalui orang kepercayaannya yang menyelamatkan aku di Siberia. Aku harus memecahkan beberapa kode itu dengan keliling beberapa kota di Eropa dan Amerika."
Akiko menyela cepat.
"Kau harus melakukan semuanya sendiri Andalas. Kau sendiri bilang akan sangat kerepotan jika harus ditemani." Suara Akiko terdengar seperti sebuah desakan. Dia sama sekali tidak mau jika kemudian Andalas ditemani oleh wanita China yang tangguh itu. Akiko kembali memanas hatinya membayangkan Andalas kemana-mana bersama wanita itu.