Sepasang bohlam
meredup di sebuah taman tak terurus, di samping kolam
dengan tumpukan daun-daun segunung
dan serpihan bunga yang wanginya tercium murung
ia jarang lagi memberikan cahaya
bagi buku-buku tentang cinta
dibaca oleh anak-anak muda
yang sedang jatuh hati
atau orang-orang tua
yang menemukan hatinya kembali
Sebuah bangku
ditumpuki debu
dan sisa-sisa serpihan hujan
di sebuah taman yang kesepian
terlihat begitu lengang
tanpa anak-anak muda
yang sedang mencandai cinta
atau orang-orang tua
yang kelelahan merangkai masa lalunya
Suatu pagi
tepat saat berjatuhannya remah-remah matahari
di permukaan embun yang pecah satu demi satu
di sebuah taman pinggiran kota dengan ujung lidah kelu
karena bibirnya kesulitan berucap rindu
kepada anak-anak muda
yang melakukan pencarian
atau orang-orang tua
yang pada matanya ada bekas kegaduhan masa silam
Suatu senja
saat sandyakala
hendak memulakan kisah-kisah ramah
mengenai ruang-ruang malam yang mewah
ketika anak-anak muda
mulai bersua dengan percikan cinta
melalui puisi-puisi yang menampilkan drama
dan orang-orang tua
yang mulai mencari cinta Tuhannya
melalui ratapan dan air mata
di sebuah taman kosong
dengan bangku-bangku kayu yang mulai bolong
Bogor, 7 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H