Ada yang memandangku
dari kejauhan
mata basah dari rembulan
yang tiba-tiba iba
terhadap orang-orang yang terbangun dari tidurnya
tapi lupa bagaimana harus terjaga
Mata basah itu
merembes di batu-batu
tempat aliran sungai terantuk perlahan
agar bisa singgah menyaksikan
orang-orang yang telah terjaga
tapi lupa untuk apa bangun dari tidurnya
Rembulan dan batu-batu
sama-sama saling mengadu
tentang waktu
yang mengasuh setiap perjalanan
bagi orang-orang yang sudah membelalakkan mata
tapi lupa harus berhenti di mana
Untuk waktu yang terus berjalan
menyusuri angka dan penanggalan
tidak disediakan sebuah pilihan
untuk berhenti sebentar
agar orang-orang tidak terengah mengejar
di saat mereka lupa bagaimana cara tersadar
Bogor, 3 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H