Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Serum-Bab 30

2 Mei 2020   18:26 Diperbarui: 2 Mei 2020   18:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Andalas mengikat satu persatu para pramugari itu sementara Akiko mengawasi dengan waspada. Kedua orang ini mudah diringkus sebenarnya lebih banyak karena unsur kejutan. Akiko sangat yakin kedua pramugari palsu itu punya kemampuan yang tinggi dan cukup tangguh.

Akiko mengambil chloroform dari tas dan mengoleskan ke bawah hidung para tawanan ini dengan dosis yang tidak mematikan namun cukup untuk membuat mereka tertidur hingga London. Mereka dibaringkan di kursi penumpang yang kosong.

Andalas berdiri menatap Akiko dan Cecilia sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Sang Eksekutor tak pernah berhenti berupaya dan benar-benar menginginkan kita mati."

Bogor, 17 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun