Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Serum-Bab 30

2 Mei 2020   18:26 Diperbarui: 2 Mei 2020   18:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini perjalanan terbilang mulus. Tidak ada guncangan yang cukup berarti sepanjang rute ke London. Cuaca sangat bersahabat. Musim sudah mulai memasuki musim semi. Tidak banyak awan yang tumbuh di langit. Pesawat meluncur dengan mulus tanpa hambatan.

Formasi tempat duduk berubah. Cecilia duduk di kompartemen jendela. Akiko di sebelah kiri dan Andalas di belakangnya. Cecilia adalah orang paling penting di MB-BA-30. Otak brilian yang sedang mencoba mencegah terjadinya kematian massal dan mengerikan di dunia. Wanita itu harus dilindungi. Dengan cara apapun.

Suara gorden pemisah dibuka membuat Andalas berpaling dengan waspada. Seorang pramugari menawarkan apakah perlu diantarkan minuman atau makanan untuk mereka bertiga. Akiko menjawab minuman dingin saja dan 3 gelas kopi. Mereka perlu kafein untuk tetap menjaga konsentrasi. Sudah disepakati tadi bahwa Akiko dan Andalas akan bergantian tidur.

Tak berapa lama pramugari itu masuk dengan membawa pesanan mereka. 3 gelas kopi panas dan 1 botol minuman ringan dingin. Setelah meletakkan pesanan, pramugari itu buru-buru pergi lagi ke belakang.

Akiko mengrenyitkan keningnya. Ditepuknya lengan Cecilia yang sudah hendak menyeruput kopinya. Dia memberi isyarat Cecilia agar mengeluarkan poison detector. Cecilia paham. Diambilnya alat itu dari tasnya.

Cecilia memang sudah mempersiapkan semua perlengkapan sejak dari Pandora. Cathy ikut membantu menyiapkan. Patogen detector, metal detector, poison detector, serum antibisa, dan juga obat-obatan penting yang sangat krusial.

Cecilia mengambil sendok untuk mengambil sampel kopi lalu diteteskannya ke poison detector. Terdengar suara bip lirih. Cecilia memperlihatkan hasil deteksi di layar kepada Akiko dan Andalas.

Layar itu menunjukkan grafik kurva yang melonjak tinggi. Itu artinya minuman itu mengandung racun pada dosis yang sangat mematikan. Cecilia menekan tombol analisa. Layar menunjukkan proses loading. Beberapa detik kemudian layar memunculkan simbol senyawa kimia;  [Ar] 3d4s4p.

Arsenik. Akiko mendesis. Orang yang menghendaki nyawa mereka tidak main-main. Ini racun yang bisa membuat mereka tewas dalam tempo 2 jam saja. Dan racun itu belum ada obat penawarnya.

Pantas saja pramugari yang menghidangkan kepada mereka tadi tergesa-gesa pergi dan nampak sedikit ketakutan. Andalas perlahan-lahan mundur ke arah tirai pemisah. Lalu dengan kecepatan yang tidak diduga menggerakkan tangannya.

Menarik masuk ke dalam pramugari yang tadi menghidangkan minuman ini. Pramugari itu terlihat sangat pucat dan ketakutan. Bibirnya bergetar dan dari sudut matanya mulai mengalir cairan bening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun