Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum - Bab 24

28 April 2020   09:58 Diperbarui: 28 April 2020   10:10 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 23

Pointe Noire, 4 46 43 S, 11 51 49 E
Pasar Gelap Hewan Eksotis

Pagi ini Cathy memberi kabar bahwa Dokter Adli Aslan mendapatkan alert dari seseorang tak dikenal. Katanya hati-hati menjaga tim anda. Ada malaikat pembunuh yang setiap saat bisa mencabut nyawa mereka. Cecilia dan Akiko percaya. Peringatan itu sudah terbukti. Cecilia sangat bersyukur mereka ditemani oleh Andalas sekarang. Meskipun sebetulnya Andalas juga kurang lebih sama. Mudah menjatuhkan tangan maut. Tapi setidaknya malaikat maut yang ini ada untuk melindungi mereka.

Informasi berikutnya dari Cathy. Dia berhasil mendeteksi keberadaan Hantaa 05. Kapal pemburu paus itu sekarang sedang melintasi Laut Mediterania. Entah menuju kemana. Posisi yang sangat rawan. Karena Laut Mediterania sangat ramai dan ada kemungkinan mereka berhenti singgah di pelabuhan-pelabuhan yang banyak terdapat di sana.

Cathy sudah menandai Hantaa 05 di program surveillance satelitnya. Dia akan selalu mengetahui posisi Hantaa 05 termasuk history perjalanannya. Profesor Sato melengkapi ruang analisa data Pandora dengan beberapa peralatan tambahan yang menunjang operasi MB-AB-30.

Akiko bertanya apakah kode itu masih relevan dengan diketahuinya secara pasti bahwa bakteri yang berasal dari Congo Basin adalah Bacillus anthracis? Bukankah seharus kodefikasinya menjadi MB-BA-30?

Cathy juga menjelaskan bahwa tim ilmuwan di Pandora berhasil memperbesar Mollivirus sibericum untuk bisa merumuskan anti virus yang tepat untuk mengobati dan mencegahnya menginfeksi tubuh manusia. Namun ada keanehan yang terjadi begitu virus itu diperbesar. Genomnya sama sekali tidak bisa dibaca walaupun dengan super mikroskop. Profesor Sato curiga bahwa bakteri purba ini telah mengalami modifikasi dan disusupi oleh semacam protein asing yang belum ada di peta protein yang sudah ada.

Tim peneliti sudah mencoba dengan berbagai cara dan metodologi. Tidak satupun yang berhasil membaca genom Mollivirus sibericum. Seolah-olah ada orang yang sengaja membuat virus itu sangat adaptif terhadap segala bentuk inangnya.

Cecilia termenung. Kalau memang benar seperti itu, tidak akan ada orang semacam Fabumi pada kasus virus es ini.

Berarti chip itulah sekarang harapan agar dapat memperoleh informasi mengenai unsur-unsur asing yang menjadikan Mollivirus sibericum seratus kali berbahaya dibanding aslinya.

Cecilia memutuskan mereka akan pergi ke Amerika Serikat setelah mendapat jejak terang bayi Leopard yang tertangkap para pemburu gelap. Di matanya sudah terbayang wajah si kutu buku yang kikuk!

Dan di sinilah mereka bertiga sekarang. Di sebuah tempat yang berada di tengah pemukiman kumuh. Rumah susun 5 lantai berbentuk melingkar yang mengelilingi bekas lapangan basket dan futsal outdoor yang disulap menjadi pasar kecil yang berisik dengan lapak-lapak bertenda buruk. Tempat ini hanya punya 1 pintu masuk yang berarti juga hanya punya 1 pintu keluar. Dijaga oleh orang-orang bertampang seram. Tidak nampak senjata di tangan mereka tapi Andalas curiga di pos kecil yang berantakan itu tersimpan banyak senjata api. Lelaki Melayu ini meraba pinggangnya. Memastikan pistol ada pada tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun