Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Teleportasi Keinginan

9 April 2020   14:48 Diperbarui: 9 April 2020   14:58 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.pexels.com

Aku berada di sebuah tempat
penuh dengan suara-suara musik
dipanggungkan oleh serombongan lebah
yang sedang berdansa dengan sisa bunga yang ada
di sebuah taman yang kehilangan percakapan
karena para pengunjungnya
kehabisan rencana
untuk berkunjung
dan lebih memilih berdiam diri
sambil menyaksikan lintasan berita berlarian
kesana kemari

Tempat ini juga dipenuhi
aroma nektar dan beberapa kabar
merebak di sepanjang jalan
tempat orang dulu berlalu lalang
dan sekarang nampak begitu lengang
setelah kotak pandora terbuka
sementara kita sama sekali lupa
mempersiapkan tutupnya
secara paripurna

Aku berpindah tempat
ke ngarai dan gunung yang dulu
adalah kuil dan hutan yang sepi
sekarang disesaki oleh
nafas-nafas memburu
seolah orang-orang sedang diburu
oleh pendeknya jangka waktu

Aku ingin berpindah lagi
ke pesisir yang dulu
merupakan panggung orkestra tak ada duanya
perpaduan antara
lidah gelombang, kemewahan waktu senggang
dan punggung berkilat telanjang
para nelayan yang memikul kebutuhan
di pundak mereka
di atas haluan perahu
yang tetap melaju
membelah kerumunan karang
dan cakrawala yang terbentang

Atau aku pergi saja ke kota
di sana tak ada lagi kabut
yang membuat paru-paru mengkerut
naik kereta atau bus kota
yang tak lagi berdesakan
seperti penjara yang kelebihan muatan
mungkin aku bisa berolahraga
sambil berbahagia
karena jalanan dan trotoar
tak lagi beraura barbar

Bogor, 9 April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun