Kemarin
aku menunggu hujan
membawakanku buku-buku.
Aku ingin membaca
tentang kota-kota yang dibekukan
tapi tidak menggigil kedinginan
karena punya persediaan rasa hangat
hingga berabad-abad,
separuh penduduknya adalah malaikat
dan sisanya adalah manusia
yang dibesarkan matahari
di negeri yang berkalung cincin api
Hari ini
aku menyusur setiap sudut
rak-rak buku berusia tua.
Aku mencari buku-buku
tentang hujan
yang berkisah tentang ribuan pemakaman
tanpa nama
dari orang-orang yang berjuang
mempertahankan setiap jengkal tanah
untuk tempat anak-anaknya pulang
Hari ini juga
aku berhasil mendapatkan buku-buku baru
di koridor dan selasar
rumah sakit yang kepenuhan
karena banyak tubuh-tubuh terkapar
menunggu uluran tangan
para pendekar
berbaju putih kumal
karena sepanjang hari
bergumul dengan mesin-mesin
penunjang kehidupan
bagi orang-orang yang berusaha bertahan
dari koloni kesakitan
Buku-buku baru ini
menyebutkan tentang pahlawan
bukan hanya dari ujung tombak
kibasan pedang
dan cipratan mesiu
atau desing peluru
namun juga berasal dari
para pengabdi
yang tak takut mati
dari serbuan pandemi
Bogor, 30 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H