Aku berhutang pada sepi
untuk memberinya sedikit keramaian
atas burung-burung penyanyi
yang membebat paruhnya
demi ikut berbela sungkawa
terhadap dunia
tapi tidak untuk segala isinya
yang seringkali berbuat celaka
dan sangat pintar mengingkarinya
Sudah lama aku
menjadikan kesepian
sebagai hasil jarahan
lalu mengemasnya diam-diam
untuk persediaan musim hujan
yang selalu saja gaduh
dalam arus pengetahuan yang lumpuh
Wabah yang sedang terjadi
adalah konspirasi
antara jendela langit yang terluka
dan bumi yang habis-habisan dianiaya
atas nama peradaban
dalam skala industri
termasuk dengan telah ditemukannya
cara-cara terbaik menyakiti cuaca
Pandemi ini
bagian kecil dari drama
ketika langit dan bumi
saling berbisik, lantas bertabik
di antara kesakitannya
yang nyaris mencapai batas murka
dengan mengembalikan sepi
ke tempatnya semula
Bogor, 26 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H