Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Musim Kaktus di Tubuh Hujan

27 Februari 2020   16:17 Diperbarui: 27 Februari 2020   16:19 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebungkus mi rebus
ternyata sanggup memanggang
dinginnya malam
yang ikut menggigil
karena selalu saja memaksa untuk
mengingat masa silam
yang berlapis-lapis
namun telah kehilangan warnanya
tersisa hitam putih saja

Sementara,
cangkir kopi yang ketiga, hari ini
membawa langkah kaki
menuju sudut-sudut kota
yang tak punya halte bus kota
atau stasiun kereta
dan hanya menyediakan
pijakan kecil, di kali kecil
yang kemarin adalah
telaga luas, tanpa batas

Sore ini,
orang-orang berlalu lalang
dengan raut muka cemas
karena wajah langit
masih juga pias
pucat pasi, tak berdarah lagi
aortanya terputus
oleh musim bunga kaktus
yang belum waktunya, untuk ada
namun tumbuh di tubuh hujan
sebagai duri-duri kenangan

Jakarta, 27 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun