Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kata-kata yang Tak Lupa pada Cintanya

23 Februari 2020   01:17 Diperbarui: 23 Februari 2020   01:19 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.pexels.com

Diam di antara 
hujan kata-kata yang menangis 
dan kata-kata yang dihujani tangis 
membuatku ingin berhenti 
menuliskan puisi 
bagi rasa nyeri 

Mungkin besok saja
ketika cuaca berubah gembira
aku kembali menulis
tentang bait-bait romantis
yang diucapkan langit
kepada bintang dan rembulan
karena bersedia menemaninya
tanpa imbalan apa-apa
kecuali jatuh cinta

Pesan yang tertinggal
dari almanak yang tanggal
pada hari di mana
hujan singgah di pelaminan
setelah meminang sekian banyak lamunan
menjadi keinginan,
adalah pesan-pesan tentang keyakinan
untuk tidak pernah menyerah
terhadap rasa lelah

Pada lusa
aku menyusun rencana
menuliskan beberapa frasa
mengenai perpindahan musim
dari hujan yang dingin
ke gerimis yang berangin
sehingga tetap saja
aku berada
di antara kata-kata
yang tak pernah lupa pada cintanya

Bogor, 23 Februari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun